Anda belum login :: 10 May 2025 00:09 WIB
Detail
BukuPerbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa Tingkat Kecemasan Matematika Tinggi Dengan Siswa Tingkat Kecemasan Matematika Rendah
Bibliografi
Author: Purwanti, Margaretha (Advisor); Ellisa, Laura
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2003    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-449
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Kecemasan merupakan hal yang umum dalam kehidupan manusia. Kecemasan ini
dapat ditujukan pada bidang yang spesifik, dalam hal ini bidang akademik. Salah satu
bidang akademik yang seringkali dianggap sulit dipahami siswa adalah matematika.
Pada masyarakat Indonesia, matematika seringkali dianggap sebagai pelajaran
yang terpenting sehingga dijadikan ukuran kepandaian seorang anak. Anak yang
menguasai matematika dianggap sebagai anak pandai, sedangkan anak yang tidak mampu
dalam matematika dianggap sebagai anak yang bodoh dan tidak mampu pula pada bidang
lainnya. Oleh karena itu, orangtua umumnya menuntut agar anak mendapat nilai
matematika yang bagus.
Akibat adanya tekanan dari anggapan masyarakat di atas, pelajaran matematika
telah berkembang menjadi sesuatu yang mengancam dan menakutkan bagi siswa
sehingga muncul berbagai reaksi kecemasan matematika yang pada akhirnya dapat
mengganggu prestasi belajar matematika anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar
matematika antara kelompok tingkat kecemasan matematika tinggi dengan kelompok
tingkat kecemasan matematika rendah.
Penelitian ini menggunakan metode penelit ian kuantitatif dengan perhitungan
statistik pada SPSS versi 11. Pengumpulan data dilakukan di Sekolah Dasar Bunda Hati
Kudus dan memperoleh subjek sebanyak 180 orang. Untuk mengukur tingkat kecemasan
matematika digunakan kuesioner yang disusun berdasarkan skala Likert, sedangkan
prestasi belajar matematika diukur menggunakan nilai rapor semester terakhir.
Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0.5, diperoleh uji t-test sebesar
-9.067. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ada perbedaan prestasi belajar
matematika yang signifikan antara kelompok tingkat kecemasan matematika tinggi
dengan kelompok tingkat kecemasan matematika rendah.
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Tobias (1987), yang menyatakan bahwa
pada orang yang mengalami kecemasan matematika, emosi negatif muncul saat ia
melihat atau berusaha memecahkan soal matematika. Emosi ini lama-kelamaan dapat
berpengaruh pada prestasi belajar matematika.
Untuk itu, disarankan kepada masyarakat agar menyadari bahwa faktor
kecemasan matematika dapat menghambat prestasi belajar matematika dan bahwa
pelajaran matematika bukanlah pelajaran yang terpenting. Masih banyak pelajaran atau
hal- hal lain yang juga dapat menimbulkan rasa kompeten pada diri anak, sehingga anak
yang tidak pandai matematika tidak dicap sebagai anak yang kurang kompeten.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)