PT. Deka Adhinusa merupakan suatu perusahaan agen / distributor dari peralatan (mesin) yang digunakan untuk industri. Dalam skripsi ini, penulis memilih untuk meneliti dalam bentuk penerapan proses audit atas siklus penjualan dan penagihan perusahaan. Siklus ini memerlukan ketelitian dan kon trol yang tinggi karena kesalahan yang terjadi akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Program audit yang disusun terdiri dari tujuan audit dan prosedur audit. Dalam siklus penjualan dan penagihan, tujuan audit yang dapat dilakukan antara lain validity, completeness, existence, valuation dan presentation and disclosure. Sedangkan prosedur auditnya antara lain membandingkan saldo piutang dalam neraca dengan buku besar piutang, telusuri pencatatan transaksi ke sumber dokumen, membuat skedul umur piutang, mencadangkan piutang ragu – ragu, melakukan pengujian cut off sebelum dan sesudah tanggal neraca. Pengujian pencatatan transaksi dan v otorisasi oleh pejabat yang berwenang juga perlu mendapat perhatian sehingga internal control dapat dijaga dengan baik. Audit terhadap siklus ini dimulai dengan menetapkan besarnya control risk, inherent risk dan audit risk berdasarkan pertimbangan professional. Kemudian persentase ketiga resiko di atas akan dimasukkan ke dalam rumus PDR ( Planned Detection Risk ) dim ana semakin kecil persentase PDR semakin detail substantive test yang harus dilakukan. Pembuatan kertas kerja dimulai dengan menampilkan skedul utama penjualan dan piutang usaha. Kemudian dibuat skedul pendukung atas siklus ini. Skedul - skedul yang dibuat harus ditampilkan secara berurutan supaya orang yang membaca kertas kerja tersebut dapat mengerti. Substantive test dilakukan dengan cara mengambil sample transaksi secara acak kemudian dilakukan pemeriksaan mengenai kebenaran pencatatan sesuai dengan dokumen pendukung. Dalam skripsi ini pengujian terhadap penjualan dan piutang usaha tidak mengalami kesalahan pencatatan. Penulis hanya membuat skedul umur piutang dan pencadangan piutang ragu – ragu kepada perusahaan yang menyebabkan nilai piutang perusahaan menurun. Pencadangan piutang ragu – ragu tersebut dapat dilihat pada skedul umur piutang usaha setelah audit. Setelah melakukan audit atas siklus penjualan dan penagihan, penulis mencoba untuk memberikan saran perbaikan kepada perusahaan. Perusahaan harus membuat penyisihan piutang ragu – ragu untuk menghindari terjadinya piutang yang tak tertagih dan untuk faktur penjualan disarankan supaya diberi nomor urut tercetak agar tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu. Semoga saran ini dapat berguna bagi pihak perusahaan di kemudian hari. |