Masalah yang timbul pada proses pembakaran lapisan enamel di permukaan panci dan alat-alat dapur lainnya di PT.Timur Kentjana adalah rontoknya produk korosi suhu tinggi dari rak keranjang pembakar berbahan baku pelat baja SS 430 yang mengotori produk panci yang berlapiskan lapisan enamel yang sudah jadi. Cara pencegahan pengotoran produk korosi tersebut, PT.Timur Kentjana melakukan proses pickling dengan larutan asam yang dapat menimbulkan kerugian ekonomis dan pencemaran lingkungan. Adanya kasus tersebut, pada penelitian ini dimaksudkan untuk memberi jalan keluar dari masalah yang timbul dengan membuat " Lapis Lindung Tahan Suhu Tinggi " yang dilapiskan pada pelat bahan baku rak keranjang pembakar. Bahan baku lapis lindung tahan suhu tinggi yang digunakan di ambil dari bahan baku enamel yang ada di PT.Timur Kentjana dengan modifikasi senyawa pemadu dengan acuan dasar perbandingan senyawa SiO2, AL2O3 dan CaO. Senyawa – senyawa tambahan yang digunakan antara lain ; borax, silika, clay, sodium nitrit, sodium aluminate, dan potasium chloride. Variabel penelitian yang dilakukan meliputi : 1. Mengkombinasikan komposisi kimia campuran lapis lindung tahan suhu tinggi dari bahan enamel berbasis SiO2, AL2O3, dan CaO. 2. Menguji di lingkungan suhu tinggi 800 ± 50 °C di dapur PT.Timur Kentjana. 3. Uji korosi suhu tinggi pada hasil uji bakar pada lapis lindung tahan suhu tinggi dengan variable waktu uji dan analisa laju korosi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil kombinasi paduan lapis lindung tahan suhu tinggi yang diteliti khususnya kelompok I (58,8 % SiO2+6,8 % AL2O3+34,4 % CaO) dan kelompok II (60,04 % SiO2+6,689 % AL2O3+33,274 % CaO) telah sesuai dengan sasaran atau tujuan yang di inginkan. Bila dibandingkan dengan kondisi lapis lindung tahan suhu tinggi yang sama dengan standar campuran enamel PT.Timur Kentjana (kelompok V) dengan kelompok III dan IV, paduan di PT.Timur Kentjana yang lebih baik. Kegagalan yang timbul pada adonan bahan lapis lindung tahan suhu tinggi untuk penelitian terletak pada penambahan senyawa clay yang terlebih dahulu dipanaskan pada suhu 300 °C selama 2 jam. Pemanasan clay tersebut pada mulanya digunakan untuk menentukan kadar kandungan air. Walaupun hasil penelitian ini secara keseluruhan belum berhasil, tetapi peluang untuk menemukan kombinasi senyawa-senyawa penyusun lapis lindung tahan suhu tinggi berbahan baku enamel masih sangat memungkinkan atau masih berpeluang besar. |