Salah satu cara yang ditempuh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan dan kesinambungan usahanya adalah dengan melakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit ini tidak langsung menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang usaha. Piutang usaha harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan beban atau pun kerugian bagi perusahaan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan kebijakan piutang usaha adalah Credit Standard, Credit Terms, dan Credit Administration Policy. Sistem dan pengendalian yang baik terhadap piutang usaha selain akan memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan juga akan berpengaruh positif terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Tingkat kesehatan keuangan ini diperlihatkan dalam tingkat likuiditas dan rentabilitas perusahaan. Masalah likuiditas berhubungan juga dengan masalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi, sedangkan rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara perputaran piutang usaha dengan rasio likuiditas dan rasio rentabilitas dapat dilihat dari koefisien korelasi. Korelasi antara perputaran piutang usaha dengan rasio likuiditas PT Semen Gresik Tbk. tahun 1995-2000 adalah lemah dan negatif. Korelasi antara perputaran piutang usaha dengan rasio rentabilitas PT Semen Gresik Tbk. tahun 1995-2000 adalah lemah. Dari hasil uji yang dilakukan, hubungan piutang usaha dengan rasio likuiditas dan rentabilitas adalah tidak signifikan dan juga menunjukkan korelasi yang lemah. |