Anda belum login :: 04 Sep 2025 15:22 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Konstruksi Pasif: Frekuensi Pemakaian dan Kepekaan Persona
Oleh:
Purwo, Bambang Kaswanti
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi:
Atma nan Jaya vol. 1 no. 1 (Jun. 1988)
,
page 31-49.
Topik:
Bahasa
;
Bahasa Inggris
;
English Language
Fulltext:
Bambang Kaswanti Purwo.pdf
(99.23KB)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
AA48
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
405/ANJ/1
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
A66
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Bahasa Inggris memiliki frekuensi pemunculan konstruksi pasif yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bahasa rumpun Austronesia seperti bahasa Filipina dan bahasa Indonesia. Di dalam teks ragam fiksi frekuensi konstruksi pasif bahasa Inggris adalah 9% sedangkan frekuensi konstrnksi pasif bahasa Indonesia adalah 30%-40%. Bagi bahasa Indonesia persoalannya bukan sekedar membandingkan frekuensi antara konstrnksi aktif dan pasif, siapakah pelaku konstruksi pasif itu (persona pertama / kedua ataukah persona ketiga) perlu diperhitungkan. Dengan pelaku persona pertama / kedua frekuensi konstrnksi pasif sekitar 50% sedangkan dengan pelaku persona ketiga sekitar 30%. Penelusuran dengan mempertimbangkan perbedaan persona ini menyeret ke pengamatan terhadap hadir tidaknya kata modal (mau, harus, sudah, misalnya) dan semantik leksikal verba menganggap (verba kesadaran) vs mengatakan (verba ketak-arifan) vs melihat (verba keinderaan).
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)