Krisis di bidang ekonomi dan moneter yang menimpa bangsa Indonesia pada pertengahan tahun 1997 membuat dunia usaha menghadapi masalah yang berat. Menurunnya daya beli masyarakat, serta peningkatan biaya-biaya yang mencakup biaya produksi dan promosi, mengakibatkan perusahaan tidak mampu menjalankan kegiatan operasionalnya secara normal, sehingga banyak perusahaan yang bermasalah dan berhenti melaksanakan kegiatan usahanya. Oleh karena itu, dalam suasana perekonomian yang tidak kondusif ini, diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. Dengan strategi pemasaran yang tepat, diharapkan perusahaan akan dapat mengambil peluang yang ada, serta dapat tetap bertahan terhadap gejolak krisis yang sedang melanda Indonesia. PT. Sarana Warna Megah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi cat. Dan penulis mengkonsentrasikan penelitian mengenai strategi bauran pemasaran yang sedang diterapkan PT. Sarana Warna Megah, serta mempelajari hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT. Sarana Warna Megah dengan melalui suatu pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat). Dengan menggunakan ukuran biaya pemasaran dibandingkan terhadap tingkat penjualan, maka penulis berusaha untuk mengetahui seberapa jauh efektifitas dari biaya pemasaran tersebut terhadap tingkat penjualan. Disamping itu, untuk mengukur tingkat keberhasilan dari strategi yang diterapkan, maka penulis menggunakan metode trend yang berguna untuk mengetahui volume penjualan di masa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Sarana Warna Megah sudah tepat, meskipun terdapat beberapa bagian yang disarankan untuk diperbaiki, diantaranya: untuk menghadapi persaingan yang semakin meningkat, sebaiknya perusahaan terus mengembangkan produknya dengan mengikuti perkembangan trend yang ada sekarang ini , seperti dengan memproduksi warna-warna baru yang sedang populer di kalangan masyarakat. Dan dalam pengembangan lini produk yang baru, sebaiknya diikuti pula dengan pembentukan suatu tim manajemen produk baru (New Product Management). |