Prevalensi Penyakit Mata Trakoma pada Mahasiswa Baru USAKTI Angkatan 1987-1988  

Oleh:

Wijana, Nana ; Syarifudin ; Roezin, Azwardi ; Wetan, Paul Bukit ; Rasjid, Anas ; Hartono, Budi

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Widya: Majalah Ilmiah vol. 8 no. 64 (Jan. 1991), page 27.
Topik: mata trakoma

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: MM47.5 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Insiden trakoma berhubungan erat dengan kesehatan lingkungan dan perorangan. Lingkungan yang padat, kotor, kurang air bersih dengan kesehatan perorangan dan lingkungan yang buruk memudahkan infeksi apapun berkembang dan menyebar. Sebaliknya bila lingkungan bersih, cukup air bersih, tidak padat, kesehatan perorangan dan lingkungan terpelihara baik, maka infeksi apapun termasuk trakoma tak akan mudah menyerang. Radang mata trakoma mudah diobati dengan sulfa ataupun antibiotika yang diberikan lokal maupun sistimik. Bahkan bila tak disertai dengan superinfeksi dapat sembuh dengan sendirinya, karena ada imunitas ilmiah, meskipun kesembuhannya tidak sempurna dan mudah kambuh kembali. Penyakit mata ini sesungguhnya mudah diobati asal penderita datang sendini mungkin sebelum timbul kelainan-kelainan yang tak dapat dipulihkan kembali dan menjurus ke kebutaan. berdasarkan uraian diatas, maka timbul pemikiran bahwa pada mahaiswa dengan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan yang baik, ditambah dengan kemudahan untuk mendapatkan obat sulfat atau antibiotika dengan harga yang murah bahkan tanpa resep dokter sekalipun serta ditunjang dengan faktor kesehatan lingkungan yang baik, maka diharapkan insiden radang trakoma tidak terdapat lagi pada mereka atau seandainya ada hanya dengan prevalensi yang kecil saja. terlebih-lebih untuk mahasiswa USAKTI dengan latar belakang sosial ekonomi yang lebih baik, adakah radang mata trakoma pada mereka ?

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali