Sektor Kehutanan merupakan salah satu sumber devisa bagi negara. Pemerintah membentuk BUMN untuk mengelolanya , salah satunya adalah PT. Inhutani II. Penilaian terhadap kinerja keuangan BUMN sangat penting artinya terutama bagi penentuan kebijakan yang akan diambil oleh pihak-pihak yang terkait seperti direksi, kreditur dan pemerintah selaku pemilik badan usaha. Hal ini yang membuat penulis berusaha untuk menulis skripsi ini. Dalam menulis skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan dan metode penelitian lapangan. Kedua metode ini digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan oleh penulis dalam membuat skripsi ini. PT. Inhutani II merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang industri kayu di Indonesia. BUMN ini dididrikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1974. PT Inhutani II dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan dibantu oleh tiga orang Direksi yang membawahi masing-masing biro. Disamping itu ada Satuan Pengawas intern dan Unit usaha . Direksi bertanggungjawab kepada Pemegang Saham (Pemerintah) dan diawasi oleh Dewan Komisaris. Setelah melakukan penelitian terlihat bahwa terjadi penurunan kinerja keuangan keseluruhan dari PT. Inhutani II pada tahun 2000 dibanding tahun 1999. Penurunan ini dapat dilihat dari ratio likuiditas, solvabilitas dan Profitabilitas. Likuiditas perusahaan menurun, hal ini dapat dilihat dari current ratio yang turun sebesar 10 persen (2,06 th.1999 -1,85 th.2000), cash ratio 41 persen (1,15 - 0,68) dan quick ratio sebesar 17 persen (1,62 - 1,34). Profitabilitas perusahaan menurun dibanding tahun lalu , hal ini lebih disebabkan oleh turunnya penjualan sebesar 36 persen dari 230 milyar rupiah ke 148 milyar rupiah. Peningkatan persentase biaya dari tahun lalu tidak dapat diimbangi oleh kenaikaan pada pendapatan lainnnya menyebabkan laba perusahaan menurun dari 66 milyar ke 36 milyar (46 persen). Keadaan ini menyebabkan ratio-ratio profitabilitas mengalami penurunan seperti profit margin yang menurun 10 persen dari (0,21-0,19), Return on Investment 42 persen (0,12 - 0,07) dan Return on Equity 48 persen (0,21 - 0,11) .Perusahaan pada tahun 2000 mengubah komposisi modalnya dengan mengurangi hutang dan meningkatkan modal sendiri. Keputusan yang dilakukan perusahaan memberi dampak kepada meningkatnya solvabilitas perusahaan dan terbukti dari turunnya debt ratio sebesar 24 persen (0,42 - 0,32) dan debt equity ratio sebesar 35 persen (0,72 - 0,47) Penulis berpendapat bahwa turunnya kinerja keuangan keseluruhan PT. Inhutani II pada tahun 2000 dibanding tahun 1999 masih dapat dimaklumi karena keadaan kondisi ekonomi . Penulis dalam hal ini menyarankan agar perusahaan meninjau kembali kebijakan yang telah diambil seperti mengurangi jumlah aktiva lancar perusahaan dan mengambil kebijakan yang diperlukan untuk menaikkan kinerja perusahaan seperti mengkaji bagian produksi dan bagian lainnya di dalam perusahaan agar bekerja lebih efisien untuk mengurangi biaya. |