Anda belum login :: 04 Jun 2025 20:07 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Analisa Kebijakan Penetapan Harga Jual Obat Hewan Terhadap Unit Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Pyridam Veteriner, Jakarta)
Bibliografi
Author:
Imelda, Lidya
;
Salib, Saroyini Wuryan Rahayu
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2002
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Lydia Imelda's Undergraduated Theses.pdf
(1.11MB;
6 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FEM-4470
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
PT. PYRIDAM adalah perusahaan yang memiliki hasil penjualan terbesar yang berasal dari penjualan obat hewan, dimana divisi obat hewan tersebut dinamakan divisi Veteriner. Struktur pasar yang dihadapi PT. PYRIDAM VETERINER dapat digolongkan dalam pasar persaingan monopolistik. Metode penetapan harga yang diterapkan oleh PT. PYRIDAM VETERINER adalah metode "mark up pricing". Dalam menganalisa data-data yang ada, penulis melakukan uji hipotesis multivariat yaitu Analisis Varian (ANOVA). Untuk itu penulis ingin menganalisa hubungan antara kebijakan harga yang diterapkan perusahaan dengan tingkat unit penjualan yang dicapai pada tahun 2000. Penulis menganalisa tiga (3) macam obat dari tiap kelompok obat hewan yang ada berdasarkan keeratan fungsi dan kesamaan besarnya kemasan. Lewat analisis statistik yang dilakukan maka diperoleh hasil yaitu untuk kelompok obat hewan besar dan hewan unggas memiliki hubungan yang searah antara peningkatan "mark up" dan unit volume penjualan (sesuai dengan uji ANOVA). Sedangkan untuk kelompok kelompok obat hewan kecil, B Plex memiliki "mark up" sebesar 43% dan hubungan yang positif (r= 0,576). Piripen memiliki "mark up" sebesar 33% dan hubungan yang negatif (r= -0,265), dan yang terakhir yaitu Piroxy yang walaupun sudah memiliki "mark up" paling kecil diantara ketiga jenis merek obat hewan kecil yaitu 27% tetap juga memiliki hubungan yang negatif (r= -0,285). Pada akhir penulisan skripsi ini, penulis akan memberikan kesimpulan untuk ketiga kelompok obat hewan yang dianalisa. Untuk kelompok obat hewan besar dan obat hewan unggas, "mark up" yang ditetapkan perusahaan untuk tahun 2000 sudah cukup efektif dalam meraih tingkat unit volume penjualan. Sedangkan "mark up" untuk kelompok obat hewan kecil, khususnya Piroxy dan Piripen, sebesar 27% dan 33% dirasakan sudah terlalu tinggi sehingga mengakibatkan penurunan unit volume penjualan. Namun untuk B Plex kebijakan "mark up" nya dirasa sudah cukup efektif terhadap unit volume penjualannya. Selain kesimpulan, penulis juga memberikan saran terhadap hasil analisa kelompok obat hewan yang ada. Saran yang diberikan tersebut yaitu, untuk obat hewan merek Piripen sebaiknya perusahaan mencoba untuk menurunkan "mark up" yang ada pada kuartal atau tahun berikutnya, untuk obat merek Piroxy maka perusahaan dapat mencoba untuk mengadakan bulan bonus barang pada waktu-waktu tertentu. Sedangkan untuk kelompok obat hewan besar, hewan unggas dan obat merek B Plex perusahaan harus tetap memperhatikan standar umum yang menjadi batas harga eceran produk yang bersangkutan sekalipun peningkatan "mark up" juga memiliki dampak yang positif terhadap peningkatan unit penjualannya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)