Anda belum login :: 20 Jul 2025 10:05 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Wacana kohesi pada karya sastra cerita rakyat “Marga Purba”Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara
Oleh:
Susilo, Hariadi
;
Kembaren, Mardiah Mawar
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KIMLI 2018: Kongres International Masyarakat Linguistik Indonesia, 13-16 Agustus 2018, Universitas Papua, Manokwari: “Mengusung Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah menuju Kesetaraan dalam Kebhinekaan.”
,
page 84-89.
Topik:
Karya Sastra
;
Tinjauan Pustaka
;
Metode
;
Hasil Temuan
;
Pembacaan
Fulltext:
84-89.pdf
(366.86KB)
Isi artikel
Karya sastra sebagai wacana tidak dapat disikapi sebagai entitas yang bersifat otonom. Ditinjau dari segi wacana dibentuk oleh sejumlah elemen antara lain kata, kalimat proposisi, dan alat-alat kohesi, bahwa dalam wacana segi bentuk atau struktur lahir kohesi disebut aspek gramatikal dan leksikal menjadi kajian penelitian tulisan ini dalam wacana prosa cerita rakyat Karo. Tinjauan pustaka wacana prosa kajian kohesi Aspek Gramatikal dan Leksikal, oleh Sri Hartini, M.V. 2004 ”Angin Terjepit Bebatuan” Karya Agus Noor Toer, Aloysius Indratmo, 2004. Analisis Wacana Drama ”Mangir”, Karya Pramodya Ananta Toer dan Triyoga Dharma Utami 2004 Analisis Wacana ”Novel Pitu” Karya Fira Basuki, Analisis Wacana Puisi ”Kembang Sepasang” Karya Joko Pinurbo, teori wacana paradigma Barther menjadi kerangka acuan penulisan dalam sistematika penulisan pokok masalah yang ditujukan untuk menganalisis subjek penelitian dalam mendekripsikan berdasarkan kriteria kohesi gramatilal dan leksikal. bahwa kata-kata dan bahasa dalam wacana dapat dilihat sebagai suatu penelitian. Selanjutnya metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif dengan sumber data penelitian terdiri dari data primer. Maka hasil akhir penelitian naskah pada wacana prosa cerita rakyat “Merga Purba” ditemukanlah aspek gramatikal sebagai berikut: (1) Pengacuan persona meliputi: (a) pronomina persona pertama tunggal; (b) pronomina persona kedua tunggal; (c) pronomina persona ketiga tunggal; dan (d) pronomina persona ketiga jamak; (2) Pengacuan demonstratif (kata ganti penunjuk); (3) Komparatif; (4) Konjungsi; (4) Penyulihan atau substitusi; (a) Substitusi Nomina; (b) Substitusi Verba; (c) Substitusi Frasa/Klausa; (d) Substitusi Kalimat. Sedangkan pada Aspek leksikal ditemukan pula hubungan antar unsur dalam wacana secara sistematis, yakni sebagai berikut: (1) Repetisi (Perulangan); (a) Epizeuksis; (2) Sinonimi; (3) Antonimi; (4) Kolokasi. Pembacaan cerita rakyat dengan papar teks ”Merga Purba”. Secara kritis, cermat, dan teliti untuk dapat memahami dan mengelompokkan sesuai dengan masalah penelitian bentuk kohesi gramatikal dan leksikal, maka disarankan bagi peneliti pengakajian kohesi naskah cerita rakyat metode ini dapat dijadikan contoh penganalisisan.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)