Upacara kematian pada orang Batak Toba akhir-akhir ini telah menjadi simbol prestise, terutama bila yang meninggal tersebut adalah orang-orang yang sudah berumur dan mempunyai cucu/cicit (mate sarimatua/saurmatua). Dalam upacara kematian tersebut hal yang paling mencolok adalah pertukaran hadiah "ulos" (gift-exchange) dari hula-hula (kelompok pemberi gadis) kepada boru (kelompok penerima gadis). Dalam upacara tersebut hula-hula dianggap mempunyai sahala (berkat) dan menduduki posisi yang lebih tinggi dari pada boru. Pemberian ulos dalam suatu upacara dapat dilihat sebagai suatu pemenuhan kewajiban sosial yang diatur oleh Dalihan Na Tolu yang merupakan landasan kekerabatan pada orang Batak Toba. |