Anda belum login :: 08 Jun 2025 04:42 WIB
Detail
ArtikelThe Paradox of Political Friendship, Learning from Derrida  
Oleh: Udjan, Andre Ata
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Respons: Jurnal Etika Sosial vol. 7 no. 2 (Dec. 2002), page 92-107.
Topik: POLITICAL; Political Friendship; Keputusan Politik; Politik; Persahabatan Politik; Pelaku Politik
Fulltext: The Paradox of Political Friendship, Learning from Derrida.pdf (13.66MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: RR11.2
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: R20
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKeputusan-keputusan politik untuk kebanyakan orang sering membingungkan. Para pelaku politik dituduh tidak konsekuen atau bahkan tidak bertanggungjawab ketika keputusan politiknya dianggap kontrofersial. Umum dilupakan bahwa politik adalah sebuah wilayah yang penuh dengan pelbagai kepentingan yang seringkali tumpang tindih, bahkan bertolak belakang. Akibatnya, keputusan politik apa pun yang diambil dalam kondisi yang demikian tidak senantiasa seutuhnya memuaskan, juga bagi pengambil keputusan tu sendiri. Apakah keputusannya lalu harus dianggap buruk? Penting dicatat bahwa politik selalu berurusan dengan kepentingan para pelakunya. Karena itu, “konflik dan permusuhan’ politik menjadi tak terhindarkan. Tetapi justru di sinilah letak pentingnya “politik.” Bahkan “tanggungjawab” politik dalam arti sesungguhnya muncul persis karena keputusan politik harus diambil dalam situasi yang tidak seluruhnya jelas dan pasti. Dalam arti ini politik harus dilihat sebagai sebuah seni bagaimana memenangkan kepentingan tanpa harus merusak sendi-sendi kehidupan bersama. Itu berarti, di tengah konflik politik, persahabatan politik tetap penting untuk diusahakan dan dikembangkan. Dalam kaitan dengan itu, pertanyaan mendasar yang harus diajukan adalah: apakah sebuah negosiasi dan dialog politik yang jujur masih dapat diharapkan terlaksana di tengah benturan pelbagal kepentingan para pelaku politik? (Upload Full-Text_Ali-Nov'2023)
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)