Anda belum login :: 02 Jun 2025 00:44 WIB
Detail
ArtikelPendidikan yang Bervisi Sosial: Kajian Kritis atas Pemikiran John Dewey  
Oleh: Mulyatno, C.B.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi: Widya Dharma: Jurnal Kependidikan (Majalah Ilmiah Kependidikan) vol. 15 no. 1 (Oct. 2004), page 31-42.
Topik: Pendidikan; Pengalaman; Pendidikan Tradisional; Pendidikan Progresif; Kecerdasan Sosial; Transformasi Kehidupan; Tanggung Jawab; Pengalaman; Rekonstruksi Pengalaman; Kecerdasan Sosial; Tanggungjawab Sosial; Demokrasi
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: WW32.3
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: W77
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelDalam pengertiannya yang paling mendasar, pendidikan merupakan proses perkembangan dan perwujudan diri manusia. Berbicara soai pendidikan tidak cukup hanya memikirkan sod bagaimana mempersiapkan generasi ,iiuda untuk mencani pekenjaan dan menjadi warga negara yang baik. Berbicara soal pendidikan juga tidak cukup hanya berkutat soal kurikulum dan metode pen gajaran melainkan harus sampai pada visi mengenal manusia sebagai subjek pendidikan. Mengingat pribadi manusia menjadi subjek pendidikan adalah pribadi yang hidup dalam sejarah dan konteks sosial tertentu, proses pendidikan tidak bisa mengabaikan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala persoalannya. Dengan demikian, pendidikan seharusnya menjadi proses rekonstruksi pengalaman konkrit manusia Metode, kurikulum dan arah pendidikan pun harus berniuara dan pengalaman konkrit. Hanya dengan berpusat pada pengalaman, proses pendidikan akan memberi sumbangan signifikan bagi transfonmasi kehidupan berswna menuju masyarakat yang lebih demokratis. Mengembangkan pendidikan yang berpusat pada pengalaman itulah keprihatinan mendasar John Dewey. Maka, dengan mengikuti visi pendidikan Dewey kiranya harus dikatakan, proses pendidikan tidak akan menyentuh keutuhan pribadi manusia kalau pengalaman cenderung dipahami hanya sebagai kesatuan dimensi psikologis-sosial, dimensi-dimensi yang lain terlebih dimensi dimensi spiritual yang memungkinkan manusia menemukan nilai-nilai adikodrati di balik peristiwa-peristiwa kodrati (empiris).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)