Karakteristik kayu yang berpengaruh terhadap kayu (limbah untuk pembangkit tenaga listrik (PLTU) adalah kadar air kayu dan komponen kimia tertentu. Semakin tinggi kadar air kayu dan kadar abu akan menurunkan nilai kalor kayu. Semakin kadar lignin dan ekstraktif akan meningkatkan nilai kalor katu. Suatu instalasi PLTU kayu kapasitas 2,7 MW, investasinya adalah sebesar US$ 2.750.000, biaya operasi US$ 500.000 dan pemeliharaan US$ 125.000. Tenaga listrik yang dihasilkan berkisar antara Rp 30,- a/d Rp 42,-/KWH, harga tersebut lebih rendah dari tenaga listrik PLTD yaitu sebesar Rp 54,-/KWH. Bila akan diusahakan pemanfaatan kayu dari areal tebang habis atau kebun energy, maka harga kayu yang layak diusahakan sekitar Rp 5000,-/m3 atau Rp 7500,-/m3 dalam bentuk serpih. |