Revolusi Damai Filipina terjadi pada masa jabatan Presiden Ferdinand E. Marcos setelah memimpin negara ini selama dua puluh tahun yaitu tahun 1966-1986. Revolusi ini dinamakan revolusi damai sebab usaha menumbangkan rezim Marcos yang berkuasa selama dua puluh itu terlaksana dalam waktu yang sangat singkat, hanya dalam 4 hari, tanggal 22 sam pai 25 Februari 1986. Revolusi tersebut didasarkan "people power" karena dilakukan oleh massa rakyat metro Manila yang mewakili rakyat Filipina meruntuhkan satu kekuasaan yang otokratis dan oligarkis. suatu kekuasaan yang dipegang oleh sekelompok kecil yang berkuasa dan yang berusaha menumpukan kekuasaan melalui penumpukan kekayaan lalu menginjak-injak keadilan. Melalui suatu proses yang cepat, mendadak tanpa kekerasan dan damai yang mengindahkan dan mengormati keadilan dan kemanusiaan. Karena itu dinamakan revolusi damai, tidak menggunakan kekerasan tetapi menggunakan "civil disobedience, pemboikotan nasional/pembangkangan nasional, tanpa penggunaan pelor dan meriam, tanpa pertumpahan darah, tanpa ratap tangis dan umpatan tetapi dinaungi suasana doa minta keadilan. |