Efisiensi dan efektifitas keputusan go public dapat dinilai dengan mengukur kinerja keuangan perusahaan secara komprehensif dengan menggunakan teknik rasio finansial dan EVA (Economic Value Added). Analisa keputusan go public PT. Barito Pacific Timber yang dianalisa dari data prospektus dan annual report yang dibagi dalam dua periode, yaitu sebelum go public ('90,'91' dan '92) dan sesudah go public ('93, '94, '95, '96 dan '97), sehingga hasilnya dapat dipergunakan untuk menganalisa apakah keputusan go public memberikan pengaruh yang positif secara signifikan pada kinerja keuangan atau tidak. Perusahaan memerlukan restrukturisasi permodalan jika memiliki hutang yang lebih besar dari modal sendiri, karena perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan jika biaya modal pinjaman lebih besar dari pada return yang diterima, sehingga untuk memperkuat sstruktur permodalan akibat besarnya beban hutang adalah dengan melakukan penjualan saham ke masyarakat (go public). Struktur permodalan PT. Barito Pasific Timber yang kurang baik ditunjukkan dari Debt to Equity Ratio sebelum go public yang lebih besar dari 2 menjadi dibawah 1 setelah go public. Keputusan go public telah membuat struktur permodalan perusahaan menjadi lebih kokoh karena sebagian hutangnya terlunasi dan sumber pendanaan perusahaan tidak lagi hanya tergantung pada pinjaman saja. Nilai EVA yang terus menerus menurun dan mencapai nilai minus pada tahun 1997 disebabkan terjadinya mismanagement dalam pengalokasian dana dari hasil penawaran saham pada tahun-tahun setelah go public yang kemudian diperburuk lagi dengan adanya krisis moneter. Untuk jangka yang lebih panjang perusahaan yang mengalami penurunan cukup signifikan dalam operasional perusahaan perlu melakukan redefinisi strategi, rekalkulasi implementasi strategi dan restrakturisasi keuangan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memberikan pertambahan nilai ekonomis yang paling tinggi bagi perusahaan. |