Topik yang diteliti adalah untuk melihat hubungan (korelasi) antara pelatihan kerja, pengalaman kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja. Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan industri Farmasi PT. Indofarma, bertujuan untuk merumuskan jawaban mengenai :(1) hubungan pelatihan kerja dengan produktivitas kerja, (2) hubungan pengalaman kerja dengan produktivitas kerja, (3) hubungan motivasi kerja dengan produktivitas kerja, (4) hubungan kepuasan kerja dengan produktivitas kerja, (5) pengaruh pelatihan kerja, pengalaman kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja. Subyek penelitian ini sebanyak 80 orang operator, terdiri operator produksi I, operator produksi II dan operator produksi III. Tehnik analisis data yang digunakan adalah : (1) analisis korelasi parsial, (2) analisis regresi ganda, (3) analisis varians. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pelatihan kerja (X1) dengan produktivitas kerjanya sebesar (r1 Y - 234 = 0,3053 dengan p = 0,007), (2) terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman kerja (X2) dengan produktivitas kerja (r 2Y-134 = 0,2427 dengan p = 0,033), (3) terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja (X3) dengan produktivitas kerja (r3 Y - 124 = 0,2379 dengan p=0,037), (4) terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja (X4) dengan produktivitas kerja (r4 Y -123 = 0,4099 dengan p=0,000, (5), namun kelihatannya pengaruh kepuasan kerja lebih kuat dari pada pelatihan, pengalaman dan motivasi kerja yang ditandai dengan r = 0,6108 berbanding dengan r = 0,4799, r = 0,5548 dan r = 0,5633 pada pengujian korelasi. Dari analisis korelasi ganda diperoleh harga R = 0,75283 dan R2 = 0,56876. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang berarti antara pelatihan kerja, pengalaman kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja dan 56.68% produktivitas kerja dapat dipredik oleh keempat variabel tersebut dan selebihnya sebesar 43,33% disebabkan oleh faktor-faktor luar yang didak diamati. Berdasarkan hasil pengujian, penulisan menyimpulkan bahwa asumsi yang menyatakan bahwa pelatihan dan produktivitas pekerja adalah independent, ditolak. Sebaliknya H1a diterima, demikian pula kondisi pengalaman dan produktivitas pekerja adalah independent, ditolak sebaliknya H2a diterima. Selanjutnya motivasi dan produktivitas pekerja adalah independent, ditolak, sebaliknya H3a diterima. Demikian pula kepuasan kerja dan produktivitas adalah independent ditolak, sebaliknya H4a diterima. Akhirnya penelitian ini menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan perlu semakin meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan dan memberikan dorongan/motivasi untuk meningkatkan produktivitas pekerja, dari keterangan di atas keempat faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap produktivitas. |