Anda belum login :: 24 Apr 2025 05:58 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kepekaan Pasar Modal Indonesia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Bunga, Kurs Nilai Tukar dan Laju Inflasi (Suatu Pendekatan "Factor Model")
Bibliografi
Author:
Yusgiantoro, Purnomo
(Advisor);
Soeharso, Sonny Silverius Y.
Topik:
Pasar Modal
;
Saham
;
Bursa Efek Jakarta
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2000
Jenis:
Theses - Master Thesis
Fulltext:
Silverius J. Soeharso's Master Theses.pdf
(5.48MB;
11 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
MM-141
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
tidak ada
Reserve
Lihat Detail Induk
Abstract
Secara teoritis diketahui bahwa analisis sebagai dasar keputusan untuk melakukan investasi baik dalam bentuk real asset (secara langsung) maupun dalam ftnancial asset 'portfolio (saham) yang lazim dipergunakan adalah Fundamental dan Technical Analysis serta Analisis Faktor-faktor lain di luar kedua analisis tersebut Fundamental analysis dipergunakan sebagai bahan pertimbangan investor untuk mengambil keputusan merujuk pada kinerja keuangan perusahaan dan prospek usaha/industri perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa serta indikator-indikator makro ekonomi yang berkembang di sebuah negara seperti pertumbuhan ekonomi (GDP growth). Tingkat bunga (SB1), Nilai Tukar (Foreign Exchange Rate) mata uang domestik dengan valuta asing serta Laju Inflasi (Inflation rate) yang terjadi selama periode tertentu. Sedangkan Technical Analysis sebagai dasar pertimbangan investasi memperhatikan pergerakan/kinerja harga saham dari waktu ke waktu secara grafis disesuaikan dengan situasi yang terjadi baik secara internal perusahaan dimana sahamnya diperjualbelikan maupun faktor-faktor di luar manajemen perusahaan ybs. Sedangkan faktor di luar kedua analisis tersebut misalnya faktor stabilitas politik, keamanan, faktor psikologis, perubahan sosial budaya, kebijakan pemerintah di sektor real dan keuangan lainnya di luar kebijakan makro ekonomi dll. Dalam tesis ini yang khusus melihat pengaruh faktor fundamental makro, ekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendasarkan diri pada teori faktor model. Teori faktor model mengatakan bahwa expected return suatu saham di masa yang akan datang dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor terutama faktor fundamental makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga, nilai tukar, inflasi dll. Sedangkan return atau tingkat keuntungan atas investasi pada. saham atau portfolio saham merupakan selisih antara harga pasar saham ketika dijual dengan harga beli saham. Jika harga saham mengalami kenaikan/penurunan baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama maka IHSG yang merupakan jumlah perkalian harga pasar dengan volume transaksi (jumlah saham) seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek (BEJ) dibagi dengan Nilai Dasar (tahun dasar penghitungan Indeks) juga akan mengalami kenaikan atau penurunan. Persoalannya dalah apakah semua faktor fundamental makro ekonomi berpengaruh posistif terhadap perkembangan harga saham (expected return) di pasar modal yang direpresentasikan dengan IHSG. Dari 6 (enam) model persamaan regresi yang diujikan pada tesis ini ditemukan bahwa hanya model 5 yang menggunakan persamaan semi logaritma membuktikan bahawa faktor fundamental makro ekonomi; pertumbuhan ekonomi / pendapatan nasional, tingkat bunga SB1 (Sertifikat Bank Indonesia), nilai tukar Rupiah/USS dan laju inflasi secara bersama-sama hanya dapat menjelaskan perubahan IHSG sebesar 55 %, sisanya diterangkan oleh faktor lain yang diduga seperti perubahan politik, psikologi pasar, rumors, fundamental perusahaan, isu kerusuhan sosial, kudeta dll. Variasi variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan IHSG jika bekerja secara simultan terutama dalam bentuk model persamaan regresi semi log di atas. Hanya 2 faktor variabel independen yang secara parsial mempunyai pengaruh yang cukup dominan pengaruhnya terhadap IHSG yaitu tingkat Pendapatan Nasional (GDP output) dan tingkat bunga SBI, sedangkan variabel independen nilai tukar Rupiah/US$ dan Laju Inflasi secara parsial pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Dapat disimpulkan bahwa sensisitifitas Pasar Modal Indonesia yang diindikasikan dengan pergerakan nilai Indeks (IHSG) hanya 55 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor fundamental makro eonomi, sedangkan sisanya dapat diterangkan oleh variabel lain seperti beberapa kemungkinan perubahan yang dapat terjadi dihidang adalah politik, keamanan, pendapat peajabat negara, dan teknikal analisys seperti aksi ambil untung (profit taking), dll. Kesimpulan lain bagi investor perlunya informasi-informasi lain yang dapat dipercaya disamping faktor fundamental di atas sebab sebesar 45 % faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap pergerakkan IHSG. Perlunya pusat informasi bagi investor serta perlunya informasi berdasarkan sektor - sektor ekonomi yang sudah familiar baik karena mengacu pada struktur sektor ekonomi yang ada pada APBN atau Neraca Pembayaran.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)