Anda belum login :: 22 Jul 2025 16:26 WIB
Detail Koleksi
BukuProgram Rekapitalisasi Perbankan Sebagai Upaya Penyelamatan Bank di Tengah Krisis Ekonomi: Sebuah Studi Kasus pada Bank "XYZ"
Bibliografi
Author: Widjaja, Indrawana ; Udaya, Yusuf (Advisor)
Topik: Manajemen Permodalan; Manajemen Aktiva; Aktiva; Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif; PPAP; Rasio Kecukupan Modal; Rekapitalisasi Perbankan; Perbankan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 1999    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Indrawana Widjaja's Master Theses.pdf (5,75MB; 6 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM-123
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: tidak ada
   Reserve Lihat Detail Induk
Abstrak
Program rekapitalisasi perbankan yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk meyelamatkan bank dari kesulitan yang besar. Apabila perbankan dapat pulih kembali maka denyut perekonomian akan berjalan normal kembali. Adapun faktor-faktor utama yang meyebabkan perbankan nasional mengalami kesulitan yang besar adalah timbulnya kredit bermasalah dalam jumlah besar dan bank beroperasi dengan selisih bunga negatif (negative spread). Kedua faktor tersebut terjadi karena turunnya secara drastis nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Hal-hal tersebut menyebabkan struktur permodalan perbankan nasional anjlok secara drastis yang ditandai dengan nilai rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) yang turun drastis. Pemerintah turun tangan langsung untuk membenahi struktur permodalan bank dengan jalan melakukan program rekapitalisasi perbankan bagi seluruh perbankan nasional. Kegiatan tersebut diawali dengan dilakukannya due diligence terhadap seluruh bank. Hasilnya bank-bank dikelompokkan ke dalam tiga kategori. Pertama, kategori A, adalah kelompok bank yang memiliki rasio kecukupan modal sebesar 4 persen ke atas. Kedua, kategori B, adalah kelompok bank yang memiliki rasio kecukupan modal lebih kecil dari 4 persen sampai minus 25 persen. Ketiga, kategori C, kelompok bank yang memiliki rasio kecukupan modal di bawah minus 25 persen. Bank-bank dalam kategori A dapat terus beroperasi dan bank dalam kategori B dapat diikutsertakan dalam program rekapitalisasi setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Sedangkan bank dalam kategori C dapat diikutsertakan setelah pemegang sahamnya melakukan penyetoran modal sehingga banknya masuk kategori B dan juga memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Bank "XYZ" yang merupakan bank campuran diikutsertakan dalam program rekapitalisasi karena memenuhi persyaratan. Dalam tesis ini dilakukan analisa terhadap faktor-faktor yang menyebabkan turunnya rasio kecukupan modal. Caranya dengan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan modal dan peningkatan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Terjadinya kedua hal tersebut menyebabkan rasio kecukupan modal anjlok karena rasio kecukupan modal merupakan perbandingan antara modal dan ATMR yang biasanya disajikan dalam persen. Dari hasil analisa tersebut diperoleh masukan-masukan yang penting agar setelah rekapitalisasi dilaksanakan, maka Bank "XYZ" dapat mempertahankan dan meningkatkan rasio kecukupan modalnya. Dalam tesis ini juga disajikan proyeksi keuangan Bank "XYZ" sampai dengan akhir tahun 2001. Bila asumsi-asumsi yang digunakan sesuai dengan kenyataan dan perekonomian Indonesia terus membaik, maka setelah adanya rekapitalisasi Bank tersebut dapat terus beroperasi secara normal dan struktur permodalannya semakin baik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0,109375 second(s)