Anda belum login :: 03 Jun 2025 08:10 WIB
Detail
ArtikelAnalisis Daya Saing Industri Manufaktur Jawa Timur: Sebuah Pendekatan Spasial  
Oleh: Handoyo, Rossanto Dwi
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Organisasi dan Manajemen vol. 12 no. 2 (Sep. 2017), page 121-148.
Topik: competitiveness; daya saing; industri manufaktur; manufacture Industry; model spatial lag; revealead comparative trade advantage (RTA); RTA; spatial models
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ153
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPerubahan struktural pada perekonomian modern ditunjukkan oleh semakin besarnya peran sektor industri manufaktur dalam suatu perekonomian. Kebijakan yang berorientasi spasial dan regional merupakan salah satu faktor kunci yang dapat mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan pembangunan di sektor industri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan daya saing berdasarkan berdasarkan aspek kewilayahan (spasial) di Provinsi Jawa Timur. Industri manufaktur dari aspek kewilayahan terkonsentrasi pada enam wilayah yaitu Surabaya, Kota Kediri, Sidoarjo, Gresik, Kota Malang, dan Pasuruan. Ke enam wilayah ini mendominasi output industri manufaktur di Jawa Timur hingga 85%. Hasil analisis daya saing menggunakan indek RTA (revealed comparative trade advantage) menunjukkan bahwa Jawa Timur secara keseluruhan memiliki keunggulan komparatif dalam ekspor untuk komoditi seperti timbal dan produk turunannya (HS 78), pyrotechinic dan produk turunannya (HS 36), cereals (HS 10), seng dan produk turunannya (HS 79), perkakas dan produk sejenis (HS 82), dan produk terbuat dari susu (HS 04). Analisis keterkaitan spasial industri manufaktur dengan cluster di Jawa Timur menunjukkan ada keterkaitan spasial yang positif (positive spatial autocorrelation), dimana daerah yang memiliki daya saing yang tinggi dikelilingi oleh daerah yang nilainya tinggi pula. Analisis menggunakan Model spatial lag juga menunjukkan faktor-faktor penentu daya saing industri manufaktur (berdasarkan teori berlian/Diamond Theory dari Porter) daerah tetangga sangat penting sebagai penentu daya saing industri manufaktur di masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)