Anda belum login :: 02 Jun 2025 21:46 WIB
Detail
ArtikelNilai budaya dalam teks randai sabai nan aluih karya Wisran Hadi  
Oleh: Fitri, Nidya
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 874-878.
Topik: nilai budaya; randai
Fulltext: 874-878 (Nidya Fitri - OK).pdf (210.04KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelTeks randai dalam adat masyarakat Minangkabau diperlukan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Dalam suatu budaya mendorong terbentuknya suatu nilai dalam bentuk tindak-tanduk atau prilaku cenderung banyak ditemukan dalam petatah petitih Minangkabau. Kesenian randai termasuk kedalam salah satu dari tujuh unsur kebudayaan. Tulisan ini bertujuan untuk mengskplorasi nilai budaya dan bentuk bahasa yang digunakan dalam teks randai Sabai Nan Aluih dengan aspek bahasa sebagai objek sasaran yang tergambar dari kehidupan masyarakat Minangkabau. Tulisan ini menggunakan pendekatan Antropolinguistik dan Semiotik untuk menjelaskan bentuk, fungsi dan makna pada teks randai dalam adat masyarakat Minangkabau. Tulisan ini juga menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap (TSBLC) berupa teknik catat. Untuk analisis data menggunakan metode padan dengan memadankan bentuk dan fungsi bahasa dalam teks randai dengan nilai budaya dalam adat Minangkabau. Teknik dasar digunakan adalah teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP. Alat penggerak bagi alat penentunya adalah intuisi lingual peneliti. Dalam tulisan ini, alat penentunya adalah bentuk bahasa atau satuan lingual mengandung nilai budaya dalam adat Minangkabau dengan daya pilah bersifat mental (referensial). Data diambil dari cerita Kaba asli tertulis berupa kumpulan teks randai dialog yang sudah ditulis ulang oleh Wisran Hadi. Fungsi dalam teks randai di analisis setelah menemukan bentuk bahasa dari teks randai itu sendiri. Untuk menjelaskan nilai terkandung dalam teks randai Sabai nan Aluih menggunakan makna denotatif sebagai makna level pertama dan makna konotatif sebagai makna level kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bahasa dalam teks randai adalah dialog berupa petath-petitih sedangkan fungsi yang ditemukan dari teks randai, yaitu dua dari lima fungsi dalam teori fungsi bahasa, yaitu fungsi direktif dan fungsi deklaratif. Nilai budaya yang diperoleh dalam teks randai berupa dialog dalam bentuk petatah petitih pada masyarakat adat Minangkabau memiliki nilai yang dapat memengaruhi prilaku masyarakat Minangkabau, antara lain musyawarah mufakat, kehati-hatian, kebijaksanaan dan adaptif dalam adat masyarakat Minangkabau dan terefleksi dalam kehidupan mereka secara keseluruhan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)