Anda belum login :: 02 Jun 2025 21:59 WIB
Detail
ArtikelMenulis esai kreatif: pengetahuan, persepsi, dan hasil pembelajaran siswa  
Oleh: Wijayanti, Sri Hapsari ; Hadiyanti, K.M. Widi
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 846-849.
Topik: esai; keterampilan menulis; bahasa Indonesia; persepsi siswa
Fulltext: 846 Sri Hapsari Wijayanti, K. M. Widi Hadiyanti - OK.pdf (326.25KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelMenyampaikan pikiran atau pendapat melalui tulisan seyogianya sudah dibiasakan sejak siswa duduk di bangku sekolah. Dalam upaya mengasah keterampilan menulis kreatif, dilakukan pelatihan menulis esai bagi siswa SMAN 28 Cisauk, Tangerang. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengetahuan umum siswa mengenai esai, persepsi mereka tentang esai dikaitkan dengan hasil pelatihan. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 22 siswa. Kuesioner meliputi pengetahuan umum siswa tentang esai (prates dan postes) serta persepsi siswa tentang menulis esai (setelah pelatihan). Pengambilan data juga dilakukan dengan memberikan tes menulis esai minimal tiga paragraf selama satu jam setelah pelatihan. Hasil kuesioner kemudian dibandingkan dengan hasil tulisan siswa apakah pengetahuan dan persepsi siswa tercemin dalam tulisan mereka. Dari hasil kuesioner, ditemukan bahwa pengetahuan siswa mengalami peningkatan: perolehan nilai prates berkisar 20-80, sedangkan postes 60-100. Dari analisis hasil tulisan siswa ditemukan antara lain masih ada siswa yang tidak menyatakan kalimat tesis di bagian pendahuluan, tidak menuliskan bagian penutup, tidak menyertakan judul, dan judul belum spesifik. Berkaitan dengan persepsi siswa tentang menulis kreatif, hampir semua siswa menyatakan bahwa ‘mengemukakan pendapat’ itu mudah. Akan tetapi, pendapat mereka tidak didukung oleh apa yang mereka hasilkan dalam tulisan. Seperti halnya ‘mengemukakan pendapat’, ‘menulis ringkasan’ dan ‘menyajikan tujuan’ dianggap mudah oleh siswa, tetapi ternyata tidaklah terdapat dalam tulisan mereka. Bahkan, hanya sekadar ada, tetapi dari segi kualitas belum memenuhi syarat. Hal lain yang masih kurang dalam tulisan siswa adalah ejaan. Diharapkan temuan ini menjadi masukan bagi pengajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis kreatif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)