Anda belum login :: 02 Jun 2025 22:13 WIB
Detail
ArtikelHiperrealitas hoax dalam berita media sosial di Indonesia  
Oleh: Indrayanti, Tri
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 731-735.
Topik: hiperrealitas; hoax; media sosial
Fulltext: 731-735 (Tri Indrayanti - OK).pdf (222.85KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelMedia berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Media merupakan alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal. Ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik karena media dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide bahkan suatu kepentingan atau citra yang direpresentasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris. Isi media pada hakikatnya adalah hasil konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Bahasa bukan saja sebagai alat merepresentasikan realitas, namun juga bisa menentukan relief seperti apa yang akan diciptakan oleh bahasa tentang realitas tersebut. Akibatnya, media mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstruksikannya. Saat ini, media sosial banyak memunculkan berita hoax karena banyaknya kepentingan di Indonesia, lebih-lebih politik. Berita hoax tersebut memunculkan pro-kontra, dan dari sini masyarakat sebagai konsumen mengalami kebingungan apakah berita yang ada dapat dipercaya kebenarannya atau tidak. Penelitan ini bertujuan mendeskripsikan hiperrealitas hoax yang muncul di dalam berita media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian ini adalah ujaran yang berisi pemberitaan tentang hoax yang ada di media sosial. Sumber data yang digunakan adalah koran Tempo online yang terbit pada tanggal 6 dan 10 Januari 2017 dan diposting pada 11 Januari 2017. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan teknik penganalisisan data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan menemukan fakta-fakta yang ada atau fenomena secara empiris. Berdasarkan hasil analisis data yang ditemukan terjadi pro dan kontra tentang pemberitaan hoax di Indonesia. Dari dua data tersebut data (1) menyatakan bahwa hoax dan pemberitaan hoax sudah melekat di Indonesia dan membudaya terutama oleh penguasa (bagian dari demokrasi), sedang data (2) menguraikan ketidaksepakatan dengan pernyataan data (1) karena definisi hoax dan pemberitaan hoax harus dikaji lebih dalam dengan melihat fakta yang terjadi. Berdasar analisis data tersebut, faktor yang melatarbelakangi munculnya hoax dan pemberitaanya diantaranya faktor kekuasaan, tingkat pendidikan, politik, sosial-budaya, bahasa, dan paham yang berbeda.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)