Anda belum login :: 02 Jun 2025 21:49 WIB
Detail
ArtikelEksistensi dialek areal masyarakat kampung budaya Betawi Setu Babakan dan kampung budaya Betawi Condet  
Oleh: Marliana, N. Lia
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas, page 601-605.
Topik: Eksistensi; dialek Betawi Pinggiran; dialek Betawi Tengahan; Kampung Budaya Betawi Setu Babakan; Kampung Budaya Betawi Condet
Fulltext: 601-605 (N. Lia Marliana - OK).pdf (270.76KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 15
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelKendatipun bahasa Betawi belum mengalami kepunahan, tetapi potensi keterancaman dan eksistensi bahasa Betawi tetap ada. Umumnya masyarakat Betawi yang telah menyebar melalui hubungan pernikahan sudah kurang menggunakan bahasa Betawi. Komunitas Betawi harus tetap melakukan pencegahan terhadap keterancaman dan eksistensi bahasa Betawi tersebut. Diperlukan berbagai upaya nyata jika tidak ingin bahasa Betawi mengalami kepunahan dan bahasa Betawi tetap eksis tumbuh dan berkembang seiring perkembangan zaman. Bahasa Betawi ini terbagi atas dua dialek areal berbeda, yaitu dialek Betawi Dalam Kota/Tengahan dan dialek Betawi Pinggiran. Sejauh mana eksistensi dialek areal Betawi oleh masyarakat penuturnya? Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mengenai eksistensi dialek areal Betawi masyarakat Kampung Budaya Setu Babakan dan Kampung Budaya Condet melalui pemetaan perbedaan kosakata dialek areal Betawi Pinggiran dan dialek Betawi Dalam Kota/Tengahan yang diwakilinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang dalam pelaksanaannya hanya menganalisis data dan informasi tentang perbedaan dialek Betawi berdasarkan wilayahnya. Data dan informasi diperoleh berdasarkan rekaman 200 kosakata Morish Swadesh terhadap informan penutur asli Betawi Setu Babakan dan Condet. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua puluh lima kosakata dialek Betawi Setu Babakan dan Condet yang sudah bergeser dari tuturan asalnya dan menyimpang dari ciri-ciri kosakata dialek areal Betawi Pinggiran dan dialek Betawi Tengahan. Melalui penelitian ini, diharapkan Pemerintah Provinsi DKI dapat terus mendukung dan menumbuhkembangkan bahasa Betawi dari keterancaman. Selain itu, pihak-pihak terkait dapat melakukan langkah-langkah nyata agar bahasa Betawi ini dapat terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai salah satu khasanah bahasa daerah.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)