Anda belum login :: 02 Jun 2025 22:13 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Analisis campur kode pada iklan televisi di Indonesia
Oleh:
Hellystia, Devi
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas
,
page 499-503.
Topik:
Campur Kode
;
alternasi
;
leksikalisasi kongruen
Fulltext:
499 Devi Hellystia - OK.pdf
(192.54KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Pada dasar nya sebuah iklan diciptakan dengan memperhitungkan secara cermat aspek keberterimaan oleh masyarakat umum. Bahasa verbal yang kreatif merupakan salah satu faktor yang menentukan keberterimaan tersebut. Penelitian ini difokuskan pada fenomena campur kode pada iklan televisi komersial di Indonesia. Data pada penelitian ini dikumpulkan dari ujaran-ujaran di dalam iklan televisi di Indonesia. Proses pengumpulan data dilakukan dengan merekam ujaran-ujaran tersebut lalu dibuat skripnya agar mudah dianalisis dan dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan proses penyisipan merupakan bagian terbanyak yaitu ditemukan sejumlah 159 (80,71%) penggalan ujaran. Hal ini dapat dimengerti karena penyisipan dari dari satu bahasa ke bahasa lain hanya memerlukan kemampuan berbahasa yang minim yaitu cukup pada tataran leksikal yang dalam peroses nya penutur hanya menyisipkan kata atau frasa bahasa lain ke dalam kalimat. Pada jenis penyisipan tersebut unsur-unsur Bahasa Inggris dimasukkan ke dalam Bahasa Indonesia. Jenis campur kode yang kedua adalah alternasi. Pada penelitian ini proses alternasi merupakan jumlah kedua terbanyak, yaitu sejumlah 21 (10,66%) penggalan ujaran. Proses campur kode yang ketiga adalah leksikalisasi kongruen di mana jenis ketiga ini paling sedikit ditemukan yaitu sebanyak 17 (8,63%) penggalan ujaran. Dikarenakan iklan televisi komersial bertujuan untuk menarik penonton pada peroduk yang ditawarkan maka kecerendungan yang terjadi sehubungan dengan proses campur kode adalah proses penyisipan, sedangkan leksiklasi kongruen dan alternasi menduduki posisi yang lebih rendah.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)