Anda belum login :: 02 Jun 2025 22:08 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Karakteristik bahasa tulis siswa tunarungu di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta
Oleh:
Febriyanti, Fitri
;
Istiqomah, Pavitrani
;
Nurlela
;
Lestari, Rizky Fitri
;
Fatmawati, Siti Nur Khasanah
;
Ummahat, Hafara Nurul
;
Hakim, Rahman
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 15 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Kelima Belas
,
page 393-396.
Topik:
Psikolinguistik
;
Tunarungu
;
SLB B Karnnamanohara
;
Bahasa Tulis
Fulltext:
393 Fitri Febriyanti1, Hafara N., Rahman H., Nurlela, Pavitrani I., Rizky F.L., Siti N.K.F. - OK.pdf
(205.96KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 15
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Salah satu sekolah di Yogyakarta yang secara khusus memperhatikan anak penyandang tunarungu adalah SLB B Karnnamanohara. SLB B Karnnamanohara memiliki siswa dari dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga Sekolah Menengah Pertama. Gangguan tunarungu yang disandang oleh anak tentu berpengaruh terhadap tulisan yang dihasilkan. Secara garis besar pendekatan penelitian yang digunakan ada dua, yakni pendekatan metodologis dan pendekatan teoretis. Pendekatan metodologis yang digunakan pada penelitian adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan teoretis yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan psikolinguistik. Data dalam penelitian ini adalah kalimat tertulis siswa SD di SLB B Karnnamanohara. Sumber data penelitian yang ada dalam penelitian ini adalah kalimat tertulis bahasa Indonesia yang dihasilkan oleh siswa kelas 4,5,6 di SLB B Karnnamanohara. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data berupa: teknik wawancara, teknik catat, teknik tes tertulis, dan teknik dokumentasi. Bentuk karakteristik pada bahasa tulis yang dimaksud dapat diklasifikasikan berdasarkan penyimpangan linguistik dalam bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis. Hasil penelitian menunjukkan bahasa tulis anak tunarungu berupa bahasa lisan yang dituliskan secara mentah, kemudian siswa kelas 5 mempunyai pembendaharaan kosakata yang lebih luas daripada kelas 6, namun siswa kelas 5 belum mampu mengolah kosakata tersebut menjadi sebuah kalimat yang baik dan benar layaknya kelas 6. Hampir seluruh siswa kelas 4,5, dan 6 sudah mampu menghasilkan kalimat sederhana.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)