Anda belum login :: 19 Apr 2025 05:30 WIB
Detail
ArtikelKesiapan Implementasi Hospital Dots Linkage dan Karakteristik Pasien yang Berobat di Rumah Sakit di Provinsi Banten  
Oleh: Hadiyanto ; Magdalena, Lia Aritta ; Narwati, Benedicta Yulia Tanti ; Pakarti, Indah ; Daningrum, Dini ; Alisjahbana, Bachti ; Simon, Sumanto
Jenis: Article from Books - Textbook
Dalam koleksi: Masalah infeksi di Perkotaan dan terobosan untuk mengatasinya: sebuah monograf, page 99-118.
Topik: Tb; DOTS; HDL; internal link; eksternal link
Fulltext: Kesiapan implementasi hospital dot linkage.pdf (1.39MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: 616.9 MAS
    • Non-tandon: 5 (dapat dipinjam: 5)
    • Tandon: tidak ada
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelPenyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular, Indonesia menduduki urutan ketiga terbesar dalam jumlah penderita TB di dunia. Pengendalian penyakit TB di Indonesia dilakukan melalui program DOTS. Strategi DOTS mengembangkan system jejaring internal dan eksternal yang dikenal dengan Hospital Dots Linkage (HDL). Program TB di Propinsi Banten menunjukkan angka CDR 75%. Rumah Sakit mengelola sekitar 33-50% pasien TB yang dilaporkan. Untuk mengoptimalkan pengelolaan pasien Tb dengan strategi DOTS di rumah sakit, diperlukan komitmen dari pimpinan institusi dan staf yang terlibat. Untuk kerjasama yang baik diperlukan sistem jaringan yang meliputi seluruh unit yang menangani pasien tuberkulosis di dalam rumah sakit (internal linkage). Untuk menjamin keberlanjutan pengobatan diperlukan juga kerjasama dengan instansi lain di luar rumah sakit (eksternal linkage) seperti Dinas Kesehatan, dokter praktek swasta, Puskesmas, dan antar rumah sakit milik pemerintah-rumah sakit swasta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan rumah sakit untuk menjalankan Hospital Dots Linkage dan karakteristik pasien TB. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif eksploratoris di 3 Rumah Sakit yang sudah melaksanakan DOTS di Propinsi Banten. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara pada 4 orang staf manajemen rumah sakit dan 18 petugas yang mengelola penderita TB yang berobat pada bulan Oktober-Desember 2009. Hasil penelitian diperolah dari pasien TB yang diteliti, 52,3% laki-laki dan 66,2% dalam usia produktif (20-49 th). Sebagian besar (84,2%) datang dari luar wilayah kecamatan RS, 41,2% atas inisiatif sendiri dan 58,8% merupakan pasien rujukan. Diantara yang dirujuk, 43,9% berasal dari Puskesmas. Dua alasan tersering pasien berobat ke RS adalah karena adanya asuransi kesehatan (28,2%) dan adanya fasilitas yang lebih baik (21,7%). Kepuasan penderita pada pelayanan di RS umumnya cukup baik dan 18,8% pernah dianjurkan untuk kembali berobat ke Puskesmas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga rumah sakit telah berupaya untuk mengelola pasien TB sesuai dengan strategi DOTS. Semua komponen kebijakan, dukungan manajemen, pengetahuan dan keterampilan petugas serta kerjasama perlu ditingkatkan untuk mengarah pada pelaksanaan HDL. Pelaksanaan HDL diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi kerja Tim DOTS, kinerja program TB dan kualitas pelayanan bagi penderita.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)