Anda belum login :: 23 Jul 2025 16:15 WIB
Detail
ArtikelThe Automatic Microdilution-Broth in Sensitivity Testing of Acinetobacter Baumannii Isolates  
Oleh: Artini, Dyah ; Sianipar, Osman ; Intansari, Umi S.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory vol. 22 no. 03 (Jul. 2016), page 232-236.
Topik: Isolat Klinik; A.Baumannii; Metode Microdilution-Broth Otomatis (Viteks2); Uji E
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: I01.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelAcinetobacter baumannii (A.baumannii) merupakan bakteri Gram negatif, non-fermentatif dan non-motil yang seringkali menjadi penyebab infeksi pada manusia. Infeksi A.baumannii di Indonesia adalah sebanyak 25,8%. Belakangan ini telah dikembangkan metode microdilution-broth untuk uji kepekaan antimikrobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketidaktepatan metode microdilutionbroth otomatis (Viteks2) dibandingkan dengan metode uji E (M.I.C.E.TM) secara mengukurnya. Penelitian potong lintang ini dilakukan terhadap 76 isolat klinik A.baumannii yang diperoleh dari pasien yang dirawat inap di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Uji kepekaan meropenem dilakukan terhadap isolat klinik tersebut dengan menggunakan metode microdilution-broth otomatis (Viteks2) dan uji E (M.I.C.ETM). Patokan peka =4 ug/mL, intermediet 8 ug/mL dan resisten = 16 ug/mL serta dilakukan perhitungan ketidaktepatan uji kepekaan meropenem metode microdilution-broth otomatis Viteks2. Isolat klinik A.baumannii sebagian besar diperoleh dari pasien rawat bukan gawat darurat 72,4% dan diikuti oleh yang berada di bangsal rawat yang gawat darurat dan poliklinik secara berturutturut 21,1% dan 6,5%. Sumber sampel sebagian besar adalah nanah, darah dan air kemih berturut-turut 44,7%, 19,7% dan 14,5%. Metode microdilution-broth otomatis (Viteks2) menunjukkan 56,6% peka, 42,1% resisten dan 1,3% intermediet, sedangkan M.I.C.ETM menunjukkan 59,2% peka, 38,2% resisten dan 2,6% intermediet. Kesalahan kecil jika hasil M.I.C.ETM adalah Resisten (R)/Peka (P) dan Viteks2 adalah intermediet (I) atau M.I.C.ETM adalah I dan Viteks2 adalah R atau P. Kesalahan utama jika uji E M.I.C.ETM adalah P dan Viteks2 adalah R. Secara berturut-turut kesalahan kecil dan utama adalah 2,63% dan 2,63% (kurang dari 10%). Metode microdilutionbroth otomatis (Viteks2) cukup tepat dalam menentukan uji kepekaan Meropenem terhadap A.baumannii.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)