Anda belum login :: 19 Apr 2025 03:47 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Role of Signal Transduction ERK1/2 On The Proliferation of Endothelial Progenitor Cell (EPC) of Patients with Stable Angina Pectoris Induced by Growth Factors
Oleh:
Oktaviono, Yudi Her
;
Sargowo, Djanggan
;
Widodo, Mohammad Aris
;
DIRGANTARA, YANNI
;
Chouw, Angliana
;
Sandra, Ferry
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory vol. 22 no. 03 (Jul. 2016)
,
page 219-226.
Topik:
Angina Pektoris Stabil
;
EPC
;
ERK1/2
;
Faktor Pertumbuhan
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
I01.K
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Sel Progenitor Endotel (EPC) merupakan kelompok sel yang memiliki kekuatan angiogenik yang kemudian dikenal sebagai pilihan pengobatan seluler untuk mengimbas perbaikan lapisan intima pembuluh darah. Berdasarkan beberapa kajian sebelumnya, jumlah EPC di pasien angina pektoris stabil lebih rendah dibandingkan dengan individu yang sehat. Di samping itu, EPC juga dikenal sebagai peramal independen terhadap perjalanan penyakit jantung koroner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran transduksi isyarat ERK1/2 terhadap proliferasi EPC yang diambil dari darah tepi pasien angina pektoris stabil dengan imbasan pemberian faktor pertumbuhan. Penelitian ini merupakan kajian percobaan melalui uji laboratoris dengan pendekatan atau rancangan control group time series design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Prodia Stem Cell Indonesia di Jakarta pada bulan Januari 2014. Sampel darah tepi diambil dari delapan (8) subjek relawan pasien angina pektoris stabil yang memenuhi patokan kesertaan dan sebagai pembanding digunakan delapan (8) unit darah tepi yang diambil dari orang yang bukan pasien angina pektoris. Metode sel mononuklear (MNC) dari delapan (8) pasien angina pektoris stabil diisolasi selama satu (1) atau tiga (3) hari di medium tertentu dengan atau tanpa penambahan suplemen. EPC yang dihasilkan dan dicat dengan metode pengecatan imunofluoresens untuk mendeteksi CD34, Vascular Endothelial Growth Factor Receptor 2 (VEGFR-2) dan CD133. Pemeriksaan proliferasi sel XTT digunakan untuk menilai pertumbuhan EPC setelah kultur antara 1-3 hari, sedangkan perhitungan Colony Forming Unit (CFU) digunakan untuk menilai fungsi EPC kelompok yang terbentuk setelah dikultur antara 1-3 hari. Analisis western blot dilakukan untuk mendeteksi aktifasi ERK1/2. Hasil mengecat imunofluoresens mengukuhkan seluruh petanda membran EPC termasuk CD34, VEGR2 dan CD133. Jumlah rerata EPC yang berdaya hidup di pasien angina pektoris stabil lebih rendah dibandingkan dengan pembandingnya, yaitu masing-masing 5,77×103 dan 23,40×103. Jumlah EPC baik kelompok pasien angina pektoris stabil dan yang pembanding meningkat secara bermakna dengan perangsangan faktor pertumbuhan. Hasil western blot menunjukkan bahwa ERK1 diekspresikan lebih tinggi pasien angina pektoris stabil dibandingkan pembanding. Fosforilasi ERK2 terdeteksi di kelompok pembanding dan menguat secara bermakna seiring waktu dengan perangsangan faktor pertumbuhan. Fosforilasi ini dihambat oleh U0126. Di pasien angina pektoris stabil, fosforilasi ERK2 terdeteksi pada perangsangan faktor pertumbuhan setelah kultur selama tiga (3) hari.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)