Ditengah ketatnya persaingan antar restauran fastfbod, Kentucky Fried Chicken harus mampu memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Penulis ingin mengetahui sejauh mana kepuasan konsumen terhadap mutu produk Kentucky Fried Chicken di cabang Taman Anggrek, Jakarta Barat. Pemasaran harus ditempatkan sebagai filosofi seluruh perusahaan dan bukan bagian terpisah. Pemasaran mengandung pengertian kebutuhan, keinginan, permintaan dan pertukaran. Perusahaan juga harus menggunakan bauran pemasaran dan mengkombinasikannya dalam mencapai tujuan perusahaan. Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan baik berupa barang atau jasa untuk memenuhi sebuah kebutuhan atau keinginan. Perusahaan juga perlu mengawasi mutu agar konsumen puas dalam membeli produk perusahaan. Perusahaan perlu memahami perilaku konsumen. Hak waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia dipegang oleh PT Fastfood Indonesia, Tbk. KFC berhasil membangun brand image sehingga mampu menjadi pemimpin dalam passa fastfood yang dominan di Indonesia. Struktur organisasi PT. Fastfood Indonesia, Tbk adalah struktur organisasi garis. PT. Fastfood Indonesia, Tbk dalam mengelola selumh outlet KFC, selalu menjaga standar mutu pelayanan dan kebersihan. Inti dari perilaku konsumen adalah pemuasan kebutuhan yang ada. Penulis menggunakan variabel jenis kelamin, usia dan rasio frekuensi makan di KFC. Penulis mencoba menghubungkan variabel-variabel yang ada dengan seluruh produk KFC. Hasil yang diperoleh ternyata konsumen merasa puas dengan mutu produk dari Colonel Burger, Perkedel, Com Cob, Mash Potato & Gravy, KFC Soup, Com Soup, dan Puding. Konsumen merasa tidak puas dengan mutu dari Original Recipe Chicken, Hot & Crispy Chicken, French Fries, Rice, Coleslaw, dan kelengkapan dari minuman. Kentucky harus memperbaiki beberapa produknya agar dapat meningkatkan mutu produk tersebut dan hams mempertahankan mutu produk yang telah memuaskan konsumen sehingga konsumen tidak beralih ke produk yang ditawarkan pesaing. |