ST2 Levels Before and After Treatment of NYHA III and IV Heart Failure  

Oleh:

Immanuel, Suzanna ; Mandey, Neila Mona A. G. ; Makmun, Lukman H.

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Acta Medica Indonesiana vol. 47 no. 04 (Oct. 2015), page 304-310.
Topik: ST2; Gagal Jantung; Heart Failure; NYHA III and IV
Fulltext: A02 v47 n4 p304 kelik2016.pdf (367.05KB)

Ketersediaan

Perpustakaan FK Nomor Panggil: A02.K Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Tujuan: untuk mengetahui apakah ST2 dapat berperan sebagai petanda perbaikan klinis pada pasien gagal jantung NYHA III dan IV. Metode: penelitian ini merupakan penelitian longitudinal, pre dan post-test tanpa kontrol. Subyek penelitian adalah 23 orang pasien gagal jantung klasifikasi NYHA III dan IV. Pemeriksaan ST2 dilakukan pada awal perawatan dan hari terakhir perawatan pasien di rumah sakit. Hasil: dari 23 orang pasien gagal jantung didapatkan klasifikasi NYHA III sebesar 70% dan IV sebesar 30%. Pasien laki-laki lebih banyak daripada perempuan (51.4% vs 48.6%). Median usia NYHA III 52 tahun dan rerata usia NYHA IV 58 tahun. Penyebab gagal jantung terbanyak adalah CAD 52% dan non CAD 48%. Kadar ST2 tidak berkorelasi dengan usia, lama perawatan, jenis kelamin dan faktor penyebab gagal jantung. Kadar ST2 pada NYHA IV 58,82±37,36 ng/ml cenderung lebih tinggi dibandingkan NYHA III 30,75 (14,4–84,5), tetapi perbedaan ini tidak bermakna (p=0.89). Kadar ST2 pada awal hari perawatan lebih tinggi bermakna dibandingkan pada akhir hari perawatan 31,4 (14-129,2) ng/mL vs 18,4 (7,6-77,8) ng/mL, dengan p=0,001. Hasil ini menunjukkan dengan adanya perbaikan klinis penderita, terjadi penurunan kadar ST2 yang bermakna. Kesimpulan: ST2 dapat digunakan sebagai petanda untuk menentukan perbaikan klinis gagal jantung NYHA III dan IV.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali