Factors Associated with In-stent Restenosis in Patients Following Percutaneous Coronary Intervention  

Oleh:

Wihanda, Dedi ; Alwi, Idrus ; Yamin, Muhammad ; Shatri, Hamzah ; Mudjaddid, E.

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Acta Medica Indonesiana vol. 47 no. 03 (Jul. 2015), page 209-215.
Topik: Bare-Metal Stent; Drug-Eluting Stent; In-Stent Restenosis
Fulltext: A02 v47 n3 p209 kelik2016.pdf (338.64KB)

Ketersediaan

Perpustakaan FK Nomor Panggil: A02.K Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Tujuan: mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan In-Stent Restenosis (ISR) pada pasien pasca Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Metode: desain penelitian ini ialah potong lintang retrospektif dengan menggunakan rekam medik pasien pasca PCI yang menjalani follow-up angiografi antara bulan Januari tahun 2009 hingga Maret 2014 di Pelayanan Jantung Terpadu/ RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. In-Stent Restenosis dinyatakan apabila diameter stenosis pada saat follow-up angiografi sebesar = 50 persen, baik di dalam stent maupun menjulur sejauh lima mm keluar dari ujung proksimal atau distal stent. Hasil: didapat 289 subyek penelitan yang terdiri atas 133 subyek dengan ISR dan 156 tanpa ISR. Kejadian ISR pasca PCI pada penggunaan Bare-Metal Stent (BMS) dan Drug-Eluting Stent (DES) yaitu berturut-turut sebesar 61,3% dan 40,7%. Tipe stent (OR=4,83; 95% IK 2,51-9,30), panjang stent (OR=3,71; 95% IK 1,99-6,90), lesi di bifurkasi (OR=2,43; 95% IK 1,16-5,10), merokok (OR=2,30; 95% IK 1,33-3,99), diameter pembuluh darah (OR=2,18; 95% IK 1,2-3,73), hipertensi (OR=2,16; 95% IK 1,16-4,04) dan diabetes mellitus (OR=2,14; 95% IK 1,23-3,70) merupakan faktor prediksi terjadinya ISR. Kesimpulan: tipe stent, panjang stent, lesi di bifurkasi, merokok, diameter pembuluh darah, hipertensi dan DM merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan ISR pada pasien pasca PCI.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali