Analisis komparatif penerimaan pajak sebelum dan sesudah diterapkannya pph final berdasarkan pp no. 46 tahun 2013 di kpp pratama provinsi nusa tenggara timur  

Oleh:

Manu, Agustin Liela ; Riwoe, Julians C. ; Hanryono

Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional and Call For Paper Fakultas Ekonomi : Peluang Indonesia dalam Persaingan Ekonomi Kreatif Global 11-13 Mei 2015 di Universitas Kristen Maranatha dan Hotel Grand Aquila Bandung, page 1-16.
Topik: PP No. 46 Tahun 2013; PPh Pasal 22; PPh Pasal 23; PPh Pasal 25; PPh Final
Fulltext: Agustin Julians Hanryono.pdf (537.42KB)

Isi artikel

PP No. 46 Tahun 2013 diterbitkan dengan maksud menjangkau WP tertentu dalam hal ini UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerimaan pajak periode sesudah diterapkan PP No. 46 Tahun 2013 terjadi peningkatan yang lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelum diterapkan PP No. 46 Tahun 2013 sehingga dapat diketahui keefektifitan dari diberlakukannya PP No 46 Tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penerimaan pajak (PPh Pasal 22 + 23 + 25 + Final 1%) tahun 2013 yang berasal dari UMKM (WP berpenghasilan = Rp. 4,8 Milyar) mengalami peningkatan sebesar 74% pada 6 tahun terakhir di tahun 2013, periode dimana telah diterapkan PP No. 46 Tahun 2013 meskipun masih kurangnya sosialisasi dari KPP Pratama di provinsi NTT yang ditandai dengan sebanyak 46 kelompok industri membayar PPh Pasal 22 + PPh Final 1%, dan 31 kelompok industri membayar PPh Pasal 23 + PPh Final 1%, serta 76 kelompok industri membayar PPh Pasal 25 + PPh Final 1%. Pembayaran PPh dua kali ini menyebabkan penerimaan PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23 pada periode sesudah diterapkan PP No. 46 Tahun 2013 meningkat dari periode sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian penerimaan pajak sebelum dan sesudah diterapkan PP No.46 Tahun 2013 di KPP Pratama provinsi NTT.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali