Anda belum login :: 04 Jun 2025 05:08 WIB
Detail
ArtikelKesadaran Morfologis Dan Sintaksis Anak Usia Dini: Studi Kasus Di Paud Bandung  
Oleh: Kurniawan, Eri ; Komara, Teja ; Nurdiansyah, Mochamad Salim Maridi
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 595-599.
Topik: Kesadaran morfologis; Kesadaran sintaksis; Kemampuan membaca; Anak prasekolah
Fulltext: hal 595-599.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelPerkembangan bahasa anak merupakan bagian integral dalam pendidikan anak usia dini seperti yang ditegaskan dalam Permendiknas No. 58/2009. Penelitian ini bertolak dari asumsi bahwa kesadaran linguistik yang mencakup kesadaran akan unit bunyi (fonologis), unit kata (morfologis), dan kalimat (sintaksis) memegang peranan penting dalam mendukung keberhasilan kemampuan membaca anak di sekolah (lihat, misalnya, Menn & Soel-Gamon, 2005; Tong, dkk., 2014). Penelitian ihwal ini baru berkenaan dengan kesadaran fonologis pada anak PAUD (Mazka, 2014). Penelitian ini difokuskan untuk menggali, memaparkan dan manganalisi tingkat kesadaran morfologis dan sintaksis anak prasekolah yang berusia 5-6 tahun di salah satu TK di wilayah Bandung Utara. Kedua jenis kesadaran di atas merujuk pada kemampuan anak untuk mengidentifikasi struktur kata/kalimat, merangkai bagian kata atau kata dan memperbaiki kata dan kalimat yang tidak gramatikal. Rumpang yang diisi oleh penelitian ini begitu jelas mengingat belum adanya hasil penelitian kesadaran morfologis dan sintaksis anak prasekolah dalam konteks pemerolehan bahasa Indonesia sehngga penelitian ini menjadi penting dan urgen untuk dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik observasi aktivitas pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru pengajar serta data empat jenis tes unjuk kerja berupa penugasan (morfologis dan sintaksis) kepada siswa. Tes yang diberikan untuk mengukur kesadaran morfologis berupa tes pengisian rumpang dalam kalimat dengan pilihan kata berimbuhan dan tes produksi di mana anak ditanya bentuk imbuhan dari kata dasar yang diberikan. Untuk mengukur kesadaran sintaksis, tes yang diberikan berupa pemilihan kalimat berdasarkan gambar dan pemilihan gambar berdasarkan stimuli audio berupa kalimat tidak gramatik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak TK di sekolah yang diteliti secara umum sudah memperlihatkan kesadaran morfologis dan sintaksis walaupun tingkat kesadaran sintaksis mereka jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat kesadaran morfologisnya. Dari dua jenis tes morfologis, hasil unjuk kerja tes pertama (visual) lebih tinggi dibandingkan hasil tes kedua (produksi), yang nampaknya selaras dengan temuan selama ini bahwa pemahaman (comprehension) akan lebih cepat diperoleh oleh anak dibandingkan produksi (production). Guru sekolah memiliki kesadaran akan pentingnya perkembangan linguistik dan memberikan sejumlah aktivitas pembelajaran khusus yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan linguistik anak.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)