Anda belum login :: 04 Jun 2025 06:19 WIB
Detail
ArtikelErrors And Variations Of English Expressions On Bemo As The Kupang City's Mode Of Public Transportation  
Oleh: Akoli, Marcelinus Yeri Fernandez
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 579-583.
Topik: Error; Variasi; Bahasa Inggris; Bemo/angkot
Fulltext: hal 579-583.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelDalam 10 tahun terakhir, bemo-bemo di kota Kupang sebagai moda transportasi publik mungkin menjadi suatu daya tarik linguistik-kultural yang mudah diamati dan telah menjadi suatu daya tarik visual tidak hanya bagi para wisatawan melainkan juga buat penduduk lokal, layaknya penulis. Pada kenyataannya, dari sekitar 500 moda transportasi publik di kota Kupang, penggunaan gambar-gambar maupun ekspresi-ekspresi verbal ditemukan pada sekitar 95 persen kendaraan publik tersebut (Pos Kupang, 2/12/2015). Dalam pengamatan penulis, ada sekurang-kurangnya empat tema umum yang selalu disampaikan oleh bentuk-bentuk bahasa tersebut, yaitu tema religius, tema pornografi, tema kehidupan sosial dan tema estetik (Akoli,2015a). Dari penggunaan frase, ungkapan maupun kalimat-kalimat di angkot tersebut, penulis menemukan banyak sekali ekspresi-ekspresi bahasa Inggris. Menariknya, bentuk-bentuk bahasa Inggris itu tidak semuanya benar atau sesuai dengan bahasa Inggris yang diajarkan di sekolah (Akoli,2015a). Ada kecendrungan untuk menggunakan ekspresi-ekspresi bahasa Inggris yang salah ataupun bentuk-bentuk itu telah dimodifikasi untuk menyesuaikan diri dengan bentuk-bentuk yang dianggap bail atau benar menurut pembuatnya atau para penikmatnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengklasifikasi bentuk eror dan variasi ekspresi bahasa Inggris yang terdapat pada bemo-bemo sebagai moda transportasi publik di kota Kupang dan (2) memberikan komentar-komentar linguistik, semiotik dan kultural seputar penggunaan ekspresi-ekspresi bahasa Inggris pada angkot tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Di dalam proses pengambilan data, peneliti menggunakan teknik pengambilan gambar dan nterview. Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan secara selektif-acak dan bergantung pada seberapa penting pengaruh data-data yang tersedia tersebut dalam proses analisis data. Dalam proses menganalisa data, penulis menggunakan dasar-dasar teoritis yang diungkapkan oleh Barthes (1986), Krashen (2002) serta Odgen dan Richard (1989). Hal ini bertujuan untuk mempresentasikan suatu deskripsi yang memadai akan data tersebut. Selanjutnya, data yang telah diklasifikasi akan dipresentasikan menurut tipe-tipe ekspresi linguistiknya. Hasil menunjukkan bahwa ada lima tipe kesalahan maupun variasi bentuk-bentuk bahasa Inggris pada bemo-bemo di kota Kupang. Lima tipe kesalahan maupun variasi itu adalah (1) Kesalahan Ejaan, (2) Kesalahan Kosakata, (3) Kesalahn Gramatikel, (4) Variasi Lokal, dan (5) Variasi Semiotik. Secara umum, kesalahan pada ejaan, kosakata maupun gramatikal sangat dipengaruhi oleh Keberadaan Bahasa Pertama (L1 interference). Variasi lokal muncul sebagai hasil kombinasi bentuk bahasa lokal maupun bahasa Indonesia terhadap bahasa Inggris. Lebih jauh, variasi lokal juga mengindikasikan bentuk-bentuk bahasa Inggris yang khas ala kota Kupang. Akhirnya, variasi semiotik adalah bentuk bahasa Inggris yang telah meninggalkan bentuk biasa dan lebih tertuju pada bentuk jadian yang lebih berorientasi pada kesenangan atau keindahan dalam bentuk ungkapan ketimbang pesan yang mau disampaikan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)