Anda belum login :: 02 May 2025 00:50 WIB
Detail
ArtikelRekonstruksi Proses Penerjemahan Dengan Metode Thinking-Aloud Protocol  
Oleh: Adhitama, Julyan ; Setiajid, Harris Hermansyah
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 455-461.
Topik: Proses penerjemahan; Metode thinking-aloud protocol; Metode screen recording
Fulltext: hal 455-461.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelDalam komunikasi bilingual, penerjemah adalah aktor utama yang menjembatani komunikasi tersebut. Kesalahan menangkap pesan bahasa sumber dan kemudian mengalihkannya menjadi bahasa sasaran akan merusak komunikasi tersebut. Penerjemah harus memiliki kompetensi yang memadai untuk bisa mengalihkan bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan benar. Penerjemahan secara kasat mata terlihat sebagai aktivitas yang sederhana: mengubah satu bahasa (bahasa sumber) ke dalam bahasa lain (bahasa sasaran). Namun, yang terjadi sebenarnya adalah sebuah proses kognisi yang rumit. Dalam sebuah proses penerjemahan, seorang penerjemah mendapati beragam masalah terkait dengan pencarian makna yang sepadan ke dalam bahasa sasaran. Selain itu, penerjemah juga harus bisa mengambil keputusan dengan tepat untuk menghindari pendistorsian makna yang terlalu lebar. Begitu pentingnya peran penerjemah dalam komunikasi bilingual menuntut metode perekonstruksian proses penerjemahan agar bisa dilakukan rekomendasi pada tahap tertentu yang memerlukan perbaikan. Salah satu metode untuk merekonstruksi proses penerjemahan adalah thinking-aloud protocol (TAP). TAP adalah metode introspektif yang menuntut subjek untuk memverbalisasi proses kognisi saat mereka menerjemahkan. Makalah ini berfokus pada pengamatan proses yang terjadi saat penerjemahan berlangsung. Dua penerjemah diminta menerjemahkan dua jenis teks dan mengatakan yang ada dalam pikiran mereka sat menerjemahkan. Aktivitas tersebut direkam dengan metode screen recording, untuk kemudian ditranskripsi dan dianalisis secara mendalam untuk mencari pada tahap mana terjadi diskrepansi antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)