Anda belum login :: 11 May 2025 08:31 WIB
Detail
ArtikelVariasi Bahasa Pada Ritual Adat Buang Au di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara: Kajian Sosiolinguistik  
Oleh: Suliadi
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 393-397.
Topik: Bahasa; Variasi Bahasa; Ritual Buang Au
Fulltext: hal 393-397.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelBahasa dijadikan sebagai alat komunikasi dalam setiap interaksi manusia. Dalam tradisi ritual adat pun bahasa tetap digunakan sebagai media seperti pada ritual adat buang au yang dilakukan oleh komunitas adat desa Bayan Kabupaten Lombok Utara. Bahasa yang digunakan dalam setiap proses pada ritual adat buang au di desa Bayan Kabupaten Lombok Utara adalah bahasa Sasak dialek kuto-kute. Bahasa Sasak yang digunakan antara penutur dan mitra tutur pada ritual adat buang au ini memiliki variasi. Variasi-variasi penggunaan bahasa pada ritual adat buang au ini dapat dilihat pada setiap proses kegiatan dan varias-variasi bahasa inilah yang menjadi sasar kaji dalam penelitian ini dengan rumusan masalah: 1) bagaimanakah bentuk variasi bahasa pada ritual adat buang au di desa Bayan Kabupaten Lombok Utara?; 2) faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya penggunaan variasi bahasa pada ritual adat buang au di desa bayan Kabupaten Lombok Utara?. Selaras dengan permasalahan tersebut , tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan bentuk variasi bahasa pada ritual adat buang au di desa Bayan Kabupaten Lombok Utara; 2) untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyabab penggunaan variasi bahasa pada ritual adat buang au di desa Bayan Kabupaten Lombok Utara. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara yang dibantu dengan teknik rekam dan catat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriftif kualitatif. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variasi bahasa pada ritual adat buang au berupa variasi penggunaan pronomina persona seperti ku, ciang, epe dan variasi penggunaan lingual yang menyatakan persetujuan seperti kata aoq dan nggih. Adapun faktor penyebab digunakannya variasi bahasa pada ritual buang au ini adalah adanya perbedaan-perbedaan antarpengguna bahasa diantaranya adalah 1) adanya perbedaan status sosial. Bagi masyarakat Bayan Kabupaten Lombok Utara bahwa status sosial sebagai Kiai merupakan pangkat tertinggi. 2) adanya perbedaan umur. perbedaan umur dan status sosial menyebabkan adanya variasi penggunaan bahasa atau pemilihan bahasa yang digunakan dengan tujuan untuk saling menghormati dan menunjukkan adanya kesopanan dalam berbahasa.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)