Anda belum login :: 09 Jun 2025 11:02 WIB
Detail
ArtikelKesantunan Wanita Suku Sasak Dalam Merespons Pujian Bahasa Sasak  
Oleh: Kurniawan, Muh. Ardian
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 388-392.
Topik: Kesantunan; Wanita; Merespon pujian; Bahasa Sasak
Fulltext: hal 388-392.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelDalam kehidupan sehari-hari, wanita Sasak lebih sering mendapatkan pujian dibandingkan laki-laki. Penampilan fisik/dandanan busana, keahlian/kepintaran, serta prestasi menjadi keunggulan yang umumnya mendatangkan pujian kepada wanita. Namun, ketika mendapatkan pujian tersebut, wanita Sasak terbentur oleh batas budaya (gender) yang menempatkan mereka pada posisi lebih inferior dibandingkan laki-laki. Ini berpengaruh pada respons pujian yang muncul oleh wanita Sasak. Tuturan-tuturan sebagai respons pujian yang digunakan merupakan wujud negosiasi budaya yang dilakukan oleh wanita Sasak dalam berinteraksi. Tuturan ini sarat strategi kesantunan sehingga menarik untuk dikaji secara lebih komprehensif dengan menggunakan teori kesantunan dan pragmatik. Makalah ini membahas ihwal kesantunan wanita suku Sasak dalam merespons pujian. Tujuan tulisan ini adalah untuk melihat bentuk respons pujian dan prinsip kesantunan dalam respons yang digunakan wanita suku Sasak tersebut. Penghimpunan data menggunakan instrumen discourse completing test (DCT) sejumlah 20 pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang wanita suku Sasak dari rentang usia 17-40 tahun. Data yang terhimpun dianalisis dengan menggunakan Teori Respons Pujian yang ditawarkan oleh Herbert (1990) dan Prinsip Kesantunan Leech (1983). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa wanita suku Sasak merespons pujian dalam bentuk tuturan penolakan (reassignment, scale down, question, disagreement, qualification, dan request interpretation), penerimaan (appreciation token, comment acceptance, praise upgrade, comment history, dan return), dan gabungan antara penolakan dan penerimaan. Sementara itu, prinsip kesantunan yang diterapkan dalam respons tersebut menggunakan maksim-maksim Leech, yaitu maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)