Anda belum login :: 04 Jun 2025 06:36 WIB
Detail
ArtikelMelawan Legalisasi Kekerasan Bahada Pada Anak; Telaah Analisis Wacana Kritis Terhadap Buku Anak Islam Suka Membaca  
Oleh: Hakim, Mohammad Andi
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 357-361.
Topik: Kekerasan; Simbolik; Sosiokultural
Fulltext: hal 357-361.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelKekerasan selalu erat kaitanya dengan peristiwa yang mengerikan, menakutkan, menyakitkan dan bahkan mematikan. Tindak kekerasan selalu mewarnai segala sendi kehidupan manusia dalam berbagai bidang seperti sosial, politik, ekonomi, budaya dan bahkan sampai pada aspek pendidikan, seperti pada muatan buku ajar. Oleh Karena itu penelitian ini menguak kekerasan bahasa, khususnya kekerasan simbolik dalam buku Metode Belajar Membaca Praktis pada bagian Anak Islam Suka Membaca untuk siswa Taman Kanak-Kanak (TK) karya Murani Musta’in terbitan Pustaka Amanah. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana praktik kekerasan simbolik dalam pendidikan dan bagaimana bahasa serta kuasa simbolik yang terkandung dalam buku mata pelajaran tersebut. Pandangan Pierre Bourdieu tentang kekerasan simbolik yang berhubungan dengan habitus, ranah dan modal dijadikan sebagai landasan teoretis. Pandanganya yang menggelitik bahwa bentuk simbolik memiliki kekuatan untuk menstrukturkan dan membentuk realitas. Selain itu bentuk-bentuk simbolik juga merupakan wilayah pertarungan, pergulatan dan dominasi karena setiap kelompok akan mendefinisikan kondisi sosial sesuai kepentinganya. Lebih dari itu, penelitian ini berupaya untuk memberikan pemahaman baru tentang konsep pendidikan agama nir kekerasan. Analisis Wacana Kritis yang dikembangkan oleh Fairclough menjadi teori yang juga digunakan untuk membedah permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitan berasal dari uraian buku tersebut. Tahapan dalam analisis data yang dilakukan diantaranya studi literatur tentang kekerasan simbolik dan Analisis Wacana Kritis, membaca teks dalam buku yang dikaji, mengidentifikasi kekerasan simbolik dalam teks, dan menganalisis kekerasan simbolik didalam teks dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis. Hasil telaah yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat 32 kata dan rangkaian kata yang mengarah pada praksis kekerasan simbolik dalam pendidikan. Selain itu, bahasa teks yang digunakan memuluskan suburnya upaya penanaman benih-benih kekerasan dalam beragama. Hal tersebut telah dianalisis melalui identifikasi dengan menggunakan analisis tekstual, analisis praksis wacana dan analisis sosiokultural sebagai keniscayaan dari teori analisis wacana kritis. Selain itu, melalui analisis kekerasan simbolik menggunakan konsep habitus, arena dan modal yang muncul pada analisis praksis wacana dan sosiokultural.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)