Anda belum login :: 24 Apr 2025 18:49 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pembuktian Terbalik Kasus Pencemaran Nama Baik Dalam Perspektif Linguistik Forensik
Oleh:
Zifana, Mahardhika
Jenis:
Article from Proceeding
Dalam koleksi:
KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas
,
page 298-301.
Topik:
Linguistik forensik
;
Pembuktian terbalik
;
Hukum
;
Hakim
Fulltext:
hal 298-301.pdf
(18.75MB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKBB
Nomor Panggil:
406 KLA 14
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 1)
Tandon:
1
Reserve
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Sepanjang tahun 2013, direktori pencarian pada situs Mahkamah Agung RI mencatat ada 791 kasus pencemaran nama baik di seluruh Indonesia yang telah diputuskan di berbagai tingkat pengadilan, mulai dari Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung. Keputusan Hakim dalam perkara pencemaran nama baik tersebut seringkali didasarkan kepada makna-makna leksikal dalam kalimat-kalimat yang diduga sebagai ‘pencemaran’, kemudian merangkainya dalam satu keputusan pengadilan, tanpa memperhitungkan makna kontekstual yang melingkupi “teks” pencemaran yang diperkarakan. Kajian ini adalah kajian kebahasaan dalam konteks hukum (linguistik forensik) yang mencoba untuk mengkaji kemungkinan melakukan pembuktian terbalik dalam pemutusan perkara pencemaran nama baik. Ini dilandasi oleh fakta bahwa sejauh ini belum ada metode pembuktian terbalik untuk kasus pencemaran nama baik yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Data dalam penelitian ini diambil dari dua teks salinan keputusan pengadilan di Indonesia yang menyidangkan perkara kasus pencemaran nama baik pada tahun 2013 dan 2014. Data berupa landasan pemutusan perkara yang ditempuh oleh hakim dalam perbandingannya dengan teks dan konteks pencemaran nama baik yang disidangkan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan kerangka pemahaman wacana yang meliputi pemahaman struktur, semantik, dan tindak tutur wacana secara kritis. Teknik analisis dilakukan dalam kaitannya dengan keputusan perkara yang dibuat oleh hakim. Interpretasi data dan simpulan akhir penelitian ini mengungkapkan kesenjangan antara prosedur linguistik dengan prosedur pengambilan keputusan hakim dalam mengurai konsep pencemaran nama baik, serta kemungkinan model pembuktian terbalik dalam pembuktian kasus pencemaran nama baik dalam persidangan pengadilan.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)