Anda belum login :: 23 Apr 2025 17:22 WIB
Detail
ArtikelHierarki Morfologi Verba Reduplikasi Bahasa Madura: Proses Derivasi dan Infleksi Dalam Kajian Morfologi Distribusional  
Oleh: Rachmawati, Dian Karina
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: KOLITA 14 : Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya Keempat Belas, page 101-105.
Topik: Verba reduplikasi; Derivasi dan infleksi; Morfologi Distribusional
Fulltext: hal 101-105.pdf (18.75MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 406 KLA 14
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 1)
    • Tandon: 1
   Reserve Lihat Detail Induk
Isi artikelPenelitian ini membahas tentang morfologi khususnya mengenai proses pembentukan verba reduplikasi pada bahasa Madura (BM). BM memiliki ciri kebahasaan yang khas pada bentuk kata, khususnya reduplikasi. BM ini memiliki bentuk reduplikasi yang beragam bentuk, variasi, dan makna baik dari kelas kata nomina, verba, adjektiva, atau pun beberapa kelas kata lainnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas kebahasaan yang dimiliki oleh BM, selain itu BM memiliki bentuk reduplikasi yang lebih banyak daripada bentuk kata lainnya. Oleh karena itu penelitian ini fokus pada pembentukan reduplikasi khususnya pada kelas kata verba. Verba reduplikasi BM mengalami sebuah proses derivasi dan infleksi. Dengan demikian, data verba reduplikasi BM dibahas secara hierarki morfologis dengan teori morfologi distribusional yang sebelumnya belum pernah dianalisis secara hierarki. Verba reduplikasi BM diperoleh dari data tulis dan lisan melalui metode wawancara dan observasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis verba reduplikasi adalah teori morfologi distribusional, khususnya teori reduplikasi distribusional (RD) yang dikemukakan oleh Frampton (2009). Teori reduplikasi distribusional (RD) merupakan pengembangan teori morfologi generatif dari Harrison dan Raimy (2004). Pada teori morfologi generatif terdapat sebuah teori morfologi distribusional yang khusus membahas proses distribusional reduplikasi secara hierarki. Proses pembentukan kata akan melewati sebuah proses derivasi atau pun infleksi. Oleh karena itu, kasus derivasi pada verba reduplikasi akan mengakibatkan kategori kelas kata, fungsi, serta makna kata berubah. Booij (2005:51) berpendapat bahwa fungsi dasar dari proses derivatif adalah untuk memungkinkan pengguna bahasa untuk membuat leksem baru. Leksem berasal dari kategori leksikal nomina, verba, adjektiva, dan leksem yang mungkin berasal dari kategori yang berbeda sesuai jenis bahasanya. Dengan demikian, pembahasan kali ini adalah mengenai derivasi dalam reduplikasi BM. Berdasarkan teori RD, Frampton (2009) mengembangkan teori reduplikasi dalam MD untuk menjelaskan proses pembentukan reduplikasi yang sebelumnya belum tuntas menggunakan teori fonologi autosegmental. Teori reduplikasi distribusional digunakan untuk menjelaskan proses pembentukan reduplikasi pada BM karena dalam teori ini dijelaskan bagaimana pembentukannya dengan memerhatikan penyisipan jungtur (junctures) yang menunjukkan letak bunyi yang akan direduplikasi dengan diikuti proses transkripsi sebagai realisasi fonologis dalam menghasilkan bentuk reduplikasi. Dalam hal ini junctures diinterpretasikan sebagai instruksi yang mengarahkan transkripsi dari bentuk. Proses pembentukan verba reduplikasi BM dengan teori ini akan diketahui terjadinya derivasi serta infleksi verba reduplikasi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)