Anda belum login :: 17 Apr 2025 05:29 WIB
Detail
ArtikelPernikahan Anak di Sukabumi Jawa Barat: Diri dan Agensi Anak Perempuan  
Oleh: Limijaya, Sherlywati ; Grijns, Mies ; Restuningrum, Navita Hani ; Fathurrohman, Iqna Hilmi ; Damayanti, Vina Rizky ; Harahap, Ricky Adrian
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan vol. 20 no. 88 (Feb. 2016), page 9-33.
Topik: anak perempuan; anak laki-laki; gender; usia; zina; moralitas; hubungan keluarga; keterampilan hidup; hak dan kesehatan reproduksi dan seksual; pernikahan anak; sukabumi; jawa barat
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: J57
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelApa yang membuat pernikahan anak menjadi pilihan bagi perempuan dan keluarganya saat ini? Bagaimana dan mengapa hal itu terjadi di sebuah desa di Sukabumi? Kabupaten Sukabumi adalah salah satu Kabupaten di Jawa Barat dengan tingkat pernikahan anak yang tinggi, terutama di daerah pinggiran atau perbatasan wilayah. Meskipun demikian, desa yang dijadikan lokasi penelitian bukanlah desa dengan pernikahan anak yang marak berdasarkan data provinsi. Pada desa ini terdapat 32% pernikahan di bawah 18 tahun yang dilakukan oleh perempuan berusia 20-24 tahun - sedikit lebih tinggi dari data provinsi yang berjumlah 30,7%. Jika dbandingkan dengan rata-rata dibaweah 18 tahun di Indonesia yang berjumlah 17% pun masih lebih tinggi. Keputusan untuk melakukan penelitian di satu desa membuat kami dapat melihat lebih jauh tentang berbagai aspek pada pernikahan anak dan keterkaitannya dengan aspek lain di dalam konteks yang sama. Penelitian ini berdasarkan 28 studi kasus perkawinan anak, sensus rumah tangga yang punya anggota pria dan wanita berusia 20-24 tahun, serta wawancara dan observasi pendukung. kegiatan lapangan (fieldwork) akan segera berakhir, sementara hal-hal lain dalam penelitian masih berjalan. Gambaran enam kasus - lima perempuan dan satu laki-laki - ini menunjukkann keragaman dan kompleksitas dari perkawinan anak. Artikel ini membahas tentang potensi agensi remaja terhadap orangtuanya dalam hal perkawinan dalam hal perkawinan yang datang dari keinginan sendiri sampai perkawinan paksa. Temuan penelitian menegaskan peran dari sebab-sebab umum, seperti kurangnya kontrol seksualitas perempuan dan ketakutan akan zina, lemahnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan khususnya pad saat kehamilan, tetapi mempertanyakan peran kemiskinan sebagai alasan langsung terjadinya perkawinan anak. Setiap kasus terlihat kombinasi khusus sebab-sebab dari norma dan agama., komposisi rumah tangga, pengasuhan orangtua dan pendidikannya, akses perempuan dalam mendapatkan pendidikan formal dan agama - termasuk pendidikan seks, serta akses terhadap kesempatan kerja. Gender dan usia adalah hirarki yang senantiasa berkaitan dengan perempuan sebagai pihak paling lemah dalam keseteraan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)