Anda belum login :: 22 Jul 2025 22:53 WIB
Detail
ArtikelValiditas Antropologis Yurisprudensi  
Oleh: Wiyanto, Andy
Jenis: Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi: Konstitusi no. 100 (Jun. 2015), page 6-7.
Topik: Kebudayaan; tradisi; yurisprudensi
Fulltext: KK31061002015.pdf (154.7KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: KK31
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelPerbedaan mendasar antara manusia dengan organisme lainnya di muka bumi terletak pada adanya kebudayaan sebagai proses belajar terus menerus yang dilakukan oleh umat manusia. Koentjaraningrat memberikan contoh dalam hal membangun rumah. Jika dibandingkan dengan organisme lainnya, yang dalam membangun rumah berdasarkan pada naluri yang telah ada pada dirinya, namun pada manusia ada proses belajar di dalamnya. Sehingga konsep rumah bagi manusia secara evolutif terus berubah sejalan dengan zamannya. Lebah misalnya, sejak dahulu memiliki sarang persegi enam yang saling terhubung satu sama lain. Ketidakubahan bentuk sarang lebah tersebut tejadi karena dalam membentuknya lebah hanya berdasarkan naluri yang di dapatnya sejak lahir tanpa ada proses belajar. Tidak demikian dengan manusia, dalam kehidupan yang primitif, manusia cukup memiliki gua sebagai tempat tinggalnya, hingga kemudian terus berevolusi menjadikan bentuk rumah seperti yang kita kenal saat ini. Adanya bentuk evolusi tersebut membuktikan bahwa dalam perjalanannya, manusia senantiasa mencari format yang terbaik atas konsep rumah itu sendiri.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)