Anda belum login :: 23 Jul 2025 15:34 WIB
Detail
ArtikelPengaruh Merokok Sigaret pada Pemerikasaan Resisten Aspirin  
Oleh: Siregar, D.I.S ; Lubis, Z. ; Hariman, H.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory vol. 20 no. 02 (Mar. 2014), page 141-146.
Topik: Agregasi platelet; perokok; resistensi aspirin; light transmittence aggregometry (LTA)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: I01.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPenyakit tromboembolisme sering mengalami gangguan kardiovaskular, oleh sebab itu kepada penderita bersangkutan diberikan obat antiplatelet. Salah satu obat antiplatelet adalah aspirin, yang penggunaannya dapat menurunkan angka serangan ulang sebanyak 25%. Akan tetapi beberapa tahun belakangan dilaporkan bahwa pasien tersebut terjadi resistensi terhadap aspirin sebesar 5-45%. Salah satu faktor yang dianggap sebagai penyebab adalah merokok. Di sisi lain merokok sendiri dalam kajian Framingham dimasukkan ke dalam faktor kebahayaan bekuan darah dan penyakit kardiovaskular yang dapat terjadi. Sejauh ini belum ada penelitian tentang resistensi aspirin dengan memperbandingkan agregasi platelet di perokok dengan yang bukan. Berdasarkan perbandingan antara kelompok perokok dengan yang bukan, maka akan diperoleh penjelasan bagaimana pengaruh rokok dengan kerja aspirin dalam menghambat agregasi platelet. Subjek penelitian ini adalah 22 orang perokok dan 18 yang bukan. Pemeriksaan agregasi platelet dilakukan sebanyak dua (2) kali, yaitu sebelum dan setelah pemberian aspirin. Pengambilan darah pertama dilakukan di pagi hari, kemudian subjek diminta untuk menelan aspirin 160 mg serta dua (2) jam setelahnya darah kedua diambil. Pemeriksaan agregasi platelet dilakukan dengan menggunakan asas light transmittence aggregometry (LTA). Pada penelitian ini ditemukan dua (2) subjek (9,09%) dari kelompok perokok dan dua (2) yang bukan (11,11%) resistensi aspirin. Apabila dibandingkan antara kedua kelompok tersebut, maka dapat dilihat tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05) antara keduanya baik dari nilai agregasi sebelum dan setelah pemberian aspirin, maupun nilai pertambahan keduanya. Didasari hasil tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada penunjukkan pengaruh rokok terhadap dampak kerja aspirin dalam menghambat agregasi platelet.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)