Anda belum login :: 02 Jun 2025 01:49 WIB
Detail
ArtikelGeria Pusat Industri Banten Ngaben di Bali Perspektif Sosiologi Komodifikasi Agama  
Oleh: Atmadja, Nengah Bawa ; Maryati, Tuty
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi: Jurnal Kawistara: Jurnal Sosial dan Humaniora vol. 04 no. 02 (Aug. 2014), page 162-176.
Topik: Ngaben; Ideologi pasar; Hegemoni; Komodifikasi banten; arket ideology; Hegemony; Banten commodification
Fulltext: KK3016204022014.pdf (401.94KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: KK30
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelPada tahun 2000-an banten (sesajen) ngaben, yakni ritual kematian pada masyarakat Bali didapat lewat pasar sehingga terjadi komodifikasi banten. Kondisi ini disebabkan oleh karakteristik banten sebagai barang ekonomi, semakin banyak orang Bali terutama perempuan yang tidak bisa lagi membuat banten, dan meluasnya ideologi pasar sehingga seseorang merasa lebih nyaman membeli banten ngaben dari pada membuatnya secara swadaya. Kondisi ini memberikan peluang bagi geria untuk mengembangkan industri banten. Hal ini terkait pula dengan ideologi yang berlaku pada geria, yakni ideologi pasar sehingga mereka melihat banten sebagai sumber keuntungan. Posisi geria lebih kuat daripada konsumen banten karena geria menguasai aneka modal, yaitu modal ekonomi, sosial, budaya,dan simbolik secara bersinergi. Akibatnya, geria sebagai produsen banten menguasai konsumen secara hegemonik. Gejala ini tercermin pada penetapan harga banten, yaitu bergantung pada geria, sedangkan konsumen hanya mengikutinya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)