Anda belum login :: 02 Jun 2025 01:49 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Antara Rasa dan Estetika Komodifikasi Nilai Konsumsi pada Pangan Sebagai Wujud Eksistensi
Oleh:
Raditya, Michael H. B.
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi:
Jurnal Kawistara: Jurnal Sosial dan Humaniora vol. 04 no. 02 (Aug. 2014)
,
page 150-161.
Topik:
Makanan
;
Estetika
;
Komodifikasi
;
Eksistensi
;
Pesona
;
Food
;
Aesthetics
;
Commodification
;
Existence
;
Enchantment
Fulltext:
KK3015004022014.pdf
(472.48KB)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
KK30
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Dewasa ini, perkembangan konsumsi pangan yang masif membentuk banyak perubahan, termasuk pada unsur biologis manusia, yaitu aktifitas makan.Makanan yang pada awalnya mengedepankan rasa sebagai prioritas nilai pertukaran, menjadi berubah dengan adanya konsep penyajian dan penampilan pada makanan.Penyajian pada makanan menjadi penting dan menjadi nilai tersendiri bagi makanan tersebut. Penampilan menjadi stimulan utama bagi makanan untuk menentukan rasa dari makanan tersebut.Ditilik lebih lanjut, secara implisit menegaskan bahwa terjadi komodifikasi pertukaran nilai pada makanan. Mengupas nilai pada makanan sebagai wujud komodifikasi yang berkorelasi dengan eksistensi masyarakat. Dalam menjawab permasalahan, etnografi dan metode penelitian seni menjadi sumber analisa data, dengan wawancara dan studi literatur sebagai kekayaan data, untuk menafsirkan dan menjawab fenomena yang ada.Hasil penelitian yang ditemukan adalah seni merupakan unsur baru dalam pertukaran nilai pada makanan.Makanan dan seni membentuk makanan mempunyai estetik dan pesona tersendiri, sehingga memberikan harga jual yang lebih tinggi.Pola konsumerisme masyarakat yang tinggi menjadikan makanan estetik sebagai lambang eksistensi kelas pada masyarakat.Tingginya nilai harga pada makanan estetik menjadi acuan masyarakat untuk menunjukan diri mereka. Makanan tidak terbentuk karena makanan itu sendiri, tetapi kontekstual pada makanan ikut membentuk makanan menjadi lebih esensial.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)