Anda belum login :: 09 Jun 2025 20:56 WIB
Detail
ArtikelPengaruh Katalis Basa (NaOH) pada Tahap Reaksi Transesterifikasi Terhadap Kualitas Biofuel dari Minyak Tepung Ikan Sardin  
Oleh: Ningtyas, Diah Probo ; Budhiyanti, Siti Ari ; Sahubawa, Latif
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi: Jurnal Teknosains: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Universitas Gadjah Mada vol. 02 no. 02 (Jun. 2013), page 103-114.
Topik: Katalis; Reaksi Transesterifikasi; Biofuel; Mutu; Limbah Industri Perikanan; Catalyst; Transesterification Reaction; Quality; Wastes of Fisheries Industry
Fulltext: TT4210302022013.pdf (817.93KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: TT42
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelBiofuel merupakan bahan bakar mesin disel alternatif yang diproduksi dari minyak/lemak tumbuhan dan hewan (termasuk limbah industri perikanan) melalui reaksi esterifikasi dan transesterifiksi. Transesterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dan gliserol dari trigliserin (lemak/minyak) dengan bio-alkohol (methanol atau ethanol). Transesterifikasi merupakan tipe reaksi kesetimbangan (reversibel), di mana penambahan katalis NaOH (katalis kimia) dapat mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan tersebut. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh konsentrasi katalis NaOH dalam reaksi transesterifikasi terhadap konversi (rendemen), kualitas kimia (komposisi asam lemak), serta kualitas fisik biofuel. Faktor yang dianalisis sebagai sumber perlakuan adalah pengaruh konsentrasi katalis NaOH (0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 2,0% dari berat total minyak dan metanol) pada tahap reaksi transesterifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan konsentrasi katalis NaOH (0,5 - 1,5%), mampu menghasilkan rendemen biofuel (%) yang makin besar. Konversi biofuel terbesar diperoleh pada konsentrasi NaOH 1,5% (b/b), yaitu 45,34%. Jenis asam lemak pembentukan biofuel yang terdapat dalam jumlah besar adalah metil palmitat (20,31%). Berdasarkan hasil analisis ASTM, biofuel yang dihasilkan memenuhi kualifikasi jenis bahan bakar diesel.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)