Anda belum login :: 03 Jun 2025 21:55 WIB
Detail
ArtikelModifikasi Metode Hayami untuk Perhitungan Nilai Tambah pada Rantai Pasok Agroindustri Kelapa Sawit  
Oleh: Hidayat, Syarif ; Marimin ; Suryani, Ani ; Sukardi ; Yani, Mohamad
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi: Jurnal Teknologi Industri Pertanian vol. 22 no. 01 (Apr. 2012), page 22-31.
Topik: nilai tambah; rantai pasok; kelapa sawit; metode Hayami; value added; supply chain; palm oil; Hayami method
Fulltext: JJ1592222012012.pdf (142.75KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ159
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Isi artikelNilai tambah adalah selisih dari nilai output dengan biaya bahan dan pengolahan input. Perhitungan nilai tambah pada rantai pasok kelapa sawit dari sisi hulu sampai sisi hilir telah dilakukan dengan metoda Hayami yang dimodifikasi dan dengan menggunakan patokan harga dan biaya untuk kapasitas pabrik minyak sawit kasar (CPO) 30 ton tandan buah segar (TBS)/jam dihitung untuk setahun. Model formula perhitungan Hayami modifikasi disesuaikan dengan kajian dalam hal jumlah pelaku usaha, jumlah komoditas yang ditangani, dan siklus kegiatan usaha menjadi jangka panjang atau multi-tahun dan berkelanjutan. Pelaku dalam rantai pasok agroindustri kelapa sawit pada umumnya terdiri dari petani swadaya penghasil TBS, pengepul, industri CPO, industri minyak goreng, dan konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan kapasitas pabrik CPO 30 ton TBS/jam dibutuhkan 180.000.000 kg TBS setahun. Jumlah ini dihasilkan oleh kebun sawit seluas 6.065 hektar. Dengan asumsi bahwa tiap petani memiliki kebun seluas 2 hektar maka diperlukan 3.032 petani sawit. Minyak goreng yang dihasilkan adalah 32.832 ton per tahun, dengan harga jual Rp 12.215 per kg. Selain itu dihasilkan juga stearin sebanyak 8.208 ton dengan harga Rp 5.000 per kg serta asam lemak sawit distilat (ALSD) sebanyak 1.987 ton dengan harga Rp 2.500 per kg. Penerapan formula modifikasi ini menghasilkan perbandingan nilai tambah para pelaku rantai pasok. Untuk kondisi asumsi besaran-besaran yang digunakan terlihat bahwa nilai tambah terbesar pada tingkat petani sebesar Rp 6.233 atau 50,33% dari total nilai tambah untuk Rp 12.385 per kg produk akhir minyak goreng. Nilai tambah per orang petani sawit adalah Rp 3.285.295 per bulan. Diharapkan bahwa metoda perhitungan nilai tambah Hayami yang dimodifikasi ini dapat mudah dipergunakan pada jenis industri lebih besar dan komplek.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)