Anda belum login :: 17 Apr 2025 04:51 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kadar CTX Perempuan Osteoporosis lebih Tinggi dari pada Perempuan Normal dan Osteopenia
Oleh:
Puspitawati, Ira
;
Windarwati
;
Sukorini, Usi
;
Erlina
;
Herowati, Pratiwi
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory vol. 19 no. 03 (Jul. 2013)
,
page 161-166.
Topik:
Osteoporosis
;
Perempuan
;
;
CTX
;
kepadatan mineral tulang tegak
;
menopause
;
pertanda biokimia
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
I01.K
Non-tandon:
2 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Seiring dengan peningkatan usia harapan hidup, berbagai penyakit degeneratif dan metabolik termasuk osteoporosis akan menjadi masalah musculoskeletal yang memerlukan perhatian khusus, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Penetapan diagnosis osteoporosis dilakukan dengan DEXA (Dual X-Ray Absorptiometry) yang keberadaannya masih sangat terbatas dan mahal. Penandaan biokimiawi ada beberapa pilihan yang dapat berperan mencerminkan turnover tulang, salah satunya adalah C-terminal cross-linking telopeptide of type I collagen (CTX) atau betacrosslabs yang merupakan petanda penyerapan tulang. Penelitian terkait peran serum CTX yang terkait osteoporosis di perempuan menjelang/perimenopause dan pascamenopause masih sangat terbatas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan kadar serum CTX di perempuan kelompok pasien/penderita perimenopause dan pascamenopause dengan status kepadatan tulang yang berbeda. Penelitian ini berdesain potong silang dan melibatkan 85 subjek perempuan perimenopause dan pascamenopause. Penelitian berlangsung pada masa waktu Juni-Agustus 2010, patokan kesertaan penelitian adalah perempuan berusia lebih dari 45 tahun dan patokan yang tidak disertakan ialah: mereka yang menderita keganasan, gangguan ginjal, penyakit metabolik tulang dan hamil. Penetapan kadar CTX ditetapkan dengan menggunakan asas immunochemiluminescent, sedangkan status kepadatan tulang ditetapkan dengan DEXA (Dual X ray Absorptiometry). Analisis statistik dilakukan dengan metode ANOVA satu arah. Hasil telitian menunjukkan ada perbedaan kadar CTX yang bermakna antara perempuan dengan osteoporosis, kekurangan sel tulang (osteopenia), dan yang normal (0,633+0,25 vs 0,514+0,21vs 0,406+0,21, p=0,02). Kadar CTX subjek yang osteoporosis lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan yang osteopenia (p=0,049) dan normal (p=0,001).
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)