Anda belum login :: 20 Jul 2025 22:26 WIB
Detail
ArtikelKADAR C-ERBB2 DALAM SERUM DAN SALIVA PASIEN KANKER PAYUDARA  
Oleh: Sulistiowati, Eva ; Haryono, Samuel
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Buletin Penelitian Kesehatan: Bulletin of Health Studies vol. 42 no. 4 (Dec. 2014), page 223-230.
Topik: C-Erbb2; Saliva; Serum; Kanker Payudara
Fulltext: Hal 223-230.pdf (321.19KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: B18.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPemeriksaan c-erbB2 berguna dalam menentukan terapi dan prognosis pasien kanker payudara. Carapaling sering untuk mengevaluasi ekspresi protein c-erbB2 dalam sampel jaringan adalah imunohistokimia (IHK). Cara lainnya adalah dengan menilai kadar ECD (extra cellular domain) c-erbB2 dalam serum dan saliva yang terlepas dari permukaan sel. Saliva digunakan sebagai spesimen diagnosis karena dapat dikumpulkan secara non-invasif, mudah, tanpa peralatan khusus untuk mengumpulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar c-erbB2 dalam serum dan saliva pada pasien kanker payudara dibandingkan dengan kontrol serta menilai kemungkinan penggunaan saliva sebagai spesimen alternatif pemeriksaan penanda pada kanker payudara. Penelitian menggunakandesain cross sectional analitik, dilaksanakan di RS kanker Dharmais dari April-Desember 2012. Sampel terdiri dari: 55 subjek kelompok pasien kanker dan 56 kelompok kontrol. Spesimen diambil dari serum dan saliva kedua kelompok, kadar c-erbB2 diukur dengan metode ELISA dengan cut off value =30 ng/ml, kemudian hasil kadar c-erbB2 dibandingkan dengan c-erbB2 jaringan (IHK). Amplifikasi c-erbB2 jaringan terjadi pada 14,5% pasien kanker payudara sedangkan kadar c-erbB2 serum dan saliva meningkat pada 10,9% dan 7,3% pasien. Kadar rata-rata c-erbB2 serum dan saliva pada kelompok pasien kanker payudara lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Kadar c-erbB2 dalam saliva berkorelasi dengan kadar c-erbB2 serum (r=0,31). Sensitifitas c-erbB2 pada serum 38%, 13% pada saliva. Spesifisitas serum dan saliva masing-masing 91% dengan PPV 50%, NPV 86% pada serum dan PPV 25%, NPV 82% pada saliva. C-erbB2 dapat terdeteksi di dalam serum dan saliva, mengalami overekspresi pada 7-11% pasien kanker payudara. Saliva merupakan sampel yang potensial digunakan sebagai sampel pemeriksaan biomarker kanker payudara
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)